Kamus Sejarah RI Diminta Ditarik Peredarannya, Kiai Hasyim Alasannya

 Kamus Sejarah RI Diminta Ditarik Peredarannya, Kiai Hasyim Alasannya

Kamus Sejarah RI (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Hilangnya nama Kiai Hasyim Asy’ari di dalam Kamus Sejarah Indonesia Jilid I yang diterbitkan oleh Kemendikbud melahirkan protes keras. Ketua Umum NU CIRCLE (Masyarakat Profesional Santri) R. Gatot Prio Utomo melayangkan protes terkait penghilangan nama Kiai Hasyim dalam bausastra tersebut.

Atas penghilangan nama KiaiHasyim Asy’ari di dalam daftar kamus tersebut, Gatot meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim harus bertanggung jawab. Menurutnya penghilangan jejak sejarah itu dianggap sebagai tindakan yang vatal.

Gatot menjelaskan apa yang dilakukan Kemendikbud itu telah mengecewakan umat Islam. Di mana peranan Kiai Hasyim Asy’ari sengaja dihilangkan.

“Kami tersinggung dan kecewa atas terbitnya Kamus Sejarah Indonesia ini. Kamus itu memuat foto Hadratus Syech Hasyim Asy’ari tetapi tidak ada “entry” nama beliau. Hal itu berpretensi menghilangkan nama dan rekam jejak sejarah ketokohanya,” kata Gatot melalui keterangan tertulisnya dikutip Selasa (20/4/2021).

Tokoh Penting Luar Negeri di Bausastra Sejarah Indonesia

Untuk itu dirinya mendasak Kemendikbud agar merevisi dan menarik semua peredaran buku Kamus Sejarah Indonesia tersebut. Sebagaimana diketahui Bausastra Sejarah Indonesia ini terdiri dua jilid. Jilid I bertajuk Nation Formation (1900-1950) dan Jilid II bertajuk Nation Building (1951-1998).

Memang pada sampul Jilid I tampak terpampang foto sosok Hadratus Syech Hasyim Asy’ari. Namun, secara alfabetis, pendiri NU itu justru tidak ditulis nama dan perannya dalam sejarah kemerdekaan RI.

Ketika nama Kiai Hasyim Asy’ari tidak ada di dalam daftar, ironisnya justru nama Gubernur Belanda HJ Van Mook dimasukkan di dalam daftar kamus tersebut. Diceritakan Van Mook lahir di Semarang 30 Mei 1894 dan meninggal di L’llla de Sorga, Prancis 10 Mei 1965.

Selain itu, tentara dan intelijen Jepang Harada Kumaichi juga dimasukkan dalam daftar kamus tersebut. Parahnya lagi, tokoh lain yang justru ditemukan di dalam Kamus Sejarah Indonesia adalah tokoh komunis pertama di Asia yakni Henk Sneevliet.

“Melihat isinya, bisa dikatakan para pejabat Kemendikbud saat ini jauh lebih mengenal tokoh-tokoh penjajah Belanda dan Jepang daripada tokoh pejuang yang menjadi imam warga nahdliyin di seluruh Nusantara. Ini harus diluruskan,”

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *