Kampus Latansa Mashiro Jamin Mahasiswanya tak Terpapar Paham Radikalisme
Di Tengah Merebaknya Paham Radikalisme, Kampus Latansa Mashiro Jamin Mahasiswanya tak Terpapar Paham Radikalisme
HIDAYATUNA.COM, Lebak – Ketua Bidang Kemahasiswaan Latansa Mashiro Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, Mochamad Husen menegaskan bahwa sejauh ini pihaknya belum menemukan mahasiswanya yang terpapar paham radikalisme maupun terorisme.
Kendati demikian, pihak kampus tetap melakukan upaya dalam mencegah masuknya paham radikalisme yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Upaya yang dilakukan oleh pihak Kampus Islam ini ialah dengan menanamkan jiwa Pancasila kepada mahasiswanya.
Mochamad Husen menilai, Ideologi Pancasila juga dapat mempersatukan seluruh bangsa Indonesia yang memiliki keanekaragaman perbedaan keyakinan, bahasa, adat, dan budaya. Namun, di tengah keanekaragaman itu tetap kehidupan masyarakat sangat toleransi dan saling hormat menghormati dan menghargai.
“Kami menilai Pancasila itu sudah final dan tidak bisa diubah maupun diganti dengan ideologi lain, karena mampu mempersatukan bangsa itu,” jelas Mochamad Husen dalam sebuah pernyataan, dikutip hidayatuna.com, Sabtu (22/2/2020).
Dia menyatakan bahwa seluruh mahasiswa Latansa wajib menanamkan jiwa cinta Tanah Air, karena mereka sebelum masuk kalender akademik dioptimalkan pengenalan kampus melalui ospek untuk mengikuti kegiatan bela negara.
Bela negara itu dibekali ideologi Pancasila, UUD 45 dan NKRI, karena bisa mempersatukan bangsa Indonesia tanpa perbedaan suku, agama, bahasa, dan adat. “Kami yakin dengan ditanamkan jiwa Pancasila itu dapat mencintai Tanah Air,” kata dosen mata kuliah Kewarganegaraan dan Pancasila,” tegasnya.
Disebutkannya, jumlah mahasiswa Latansa Mashiro mencapai 2.500 orang tersebut hingga kini terbebas dari paham radikalisme dan paham yang menyesatkan lainnya. Apalagi, lanjutnya, mahasiswa STAI Tarbiyah jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) tentu harus memberikan pemahaman yang benar berdasarkan Alquran dan Alhadist.
Ajaran Islam merupakan agama “rahmatan Lil ‘alamiin” atau mencintai kedamaian, melindungi kaum minoritas, toleransi, dan cinta Tanah Air. “Kami menjamin mahasiswa Latansa Mashiro hingga kini belum ditemukan terpapar radikalisme, karena dioptimalkan pembekalan wawasan kebangsaan Pancasila, UUD, dan NKRI dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya. (AS/Hidayatuna.com)