Kalian Harus Tahu, Ini Etika Melakukan Wirid dan Doa
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Imam Ghazali telah menerangkan beberapa etika menjalankan sebuah wirid dan doa.
Apabila seorang hendak melaksanakan wirid, doa, atau memohonkan sesuatu yang dihajatkannya, hendaknya melakukannya dengan sebaik-baiknya dan secermat-cermatnya.
Ada beberapa etika dalam melakukan wirid dan berdoa, di antaranya ialah sebagai berikut.
Memilih Waktu yang Tepat
Salah satu etika dalam melakukan wirid dan doa adalah dengan memilih waktu tepat. Seorang muslim dalam berdoa atau saat melaksanakan amalan-amalan sunnah hendaknya memilih waktu yang baik sehingga apa yang panjatkan dikabulkan.
Seperti pada hari Arafah, hari Jum’at, bulan Ramadhan atau di keheningan malam hari. Hal ini sebagaimana hadits Rasulullah SAW:
“Sebaik-baik hari dimana matahari terbit adalah hari Jum’at, pada hari Jum’at Nabi Adam diciptakan, dimasukkan surga dan pada hari itu pula dia dikeluarkan dari surga. Dan hari kiamat pun akan datang pada hari Jum’at.” (HR. Muslim)
Adapun bulan Ramadhan memiliki keistimewaan untuk memperbanyak doa dikarenakan termasuk bulan mulia. Pada bulan itu pintu-pintu surga dibuka selebar-lebarnya, sebagaimana Rasulullah bersabda:
“Pada bulan Ramadhan pintu-pintu surga dibuka selebar-lebarnya, syetan-syetan dibelenggu dan malaikat mengumandangkan panggilan ‘hai pelaku kebajikan, berbahagialah. Dan hai para pelaku kemaksiatan, bertaubatalah’.” (HR. Ahmad dan Nasa’i)
Menghadap Kiblat
Selanjutnya etika lain dalam melakukan wirid dan doa adalah menghadap ke arah kiblat. Seorang muslim ketika berdoa hendaklah menghadap menghadap ke arah kiblat. Sebab yang demikian adalah sunah.
Merendahkan Suara
Selain itu etika lain dari melakukan wirid dan doa adalah merendahkan suara. Seorang muslim ketika memanjatkan suatu amalan hendaklah dengan volume suara yang sederhana. Tidak terlalu keras dan tidak pula terlalu pelan. Sebab ia sedang melakukan dialog dan berhadapan dengan Allah SWT.
Dengan merendahkan suara, kita bisa khusyu’dan merasa lebih dekat dengan Allah. Anggota badan seluruhnya tenang, dan menjaga kebersihan serta kesucian rohani. Dalam hal ini Allah SWT memberikan tuntunan agar berdoa dengan etika. Dalam al-Qur’an telah ditegaskan:
“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan merendahkan diri dan suara yang lembut.” (Qs. al-A’raf [7]: 55)
Selanjutnya etika dalam wirid dan doa dilakukan dengan khusyuk dan tidak tergesa-gesa. Etika doa lainnya adalah bertobat kepada Allah.