Jiwa yang Dibiasakan Ibadah Pelan-Pelan Bisa Menikmatinya
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Pendiri Ghazalia College, Ulil Abshar-Abdalla atau biasa sapa Gus Ulil menjelaskan bahwa jiwa manusia yang dibiasakan ibadah, maka pelan-pelan ia akan bisa menikmatinya.
Hal itu dikarenakan jiwa manusia memiliki sifat yang unik. Salah satunya ialah kelenturannya untuk beradaptasi dengan situasi apapun.
“Ia mirip dengan tanah liat yang basah: bisa diolah menjadi bentuk apapun sesuai dengan kehendak seorang seniman yang menanganinya. Ia bisa menjadi bentuk bundar, persegi, segi-tiga, atau bentuk-bentuk lain,” tulis Gus Ulil dikutip dari laman resmi, Pondok Pesantren Mansajul Ulum, Cebolek, Pati, Jawa Tengah, Senin (3/4/2023).
Oleh sebab itu lanjut Gus Ulil, jiwa yang dibiasakan terhadap akhlak yang buruk, maka akan pelan-pelan menyesuaikan diri dengannya, lalu menganggap sesuatu yang mula-mula tampak buruk itu menjadi sesuatu yang tampak baik.
“Sebaliknya, jiwa yang dibiasakan terhadap ibadah akan pelan-pelan beradaptasi dengannya. Ibadah yang semula terasa berat akan pelan-pelan menjadi pekerjaan yang menimbulkan rasa nikmat dan kebahagiaan,” jelasnya.
Gus Ulil mengibaratkan jika segala sesuatu bermula sebagai tindakan yang terasa berat. Maka pada tahap permulaan, seseorang akan merasa terpaksa melakukan kebiasaan baru.
“Pelan-pelan, setelah sekian lama mengerjakannya secara konsisten dan rutin, ia akan merasakannya sebagai hal yang nyaman. Ia tidak lagi merasakan pekerjaan itu sebagai sebuah paksaan,” tandasnya. []