Jerman Mengutuk Penistaan Al-Qur’an

 Jerman Mengutuk Penistaan Al-Qur’an

Catat Sejarah, Pemerintah Swedia Adili Pelaku Pembakaran Al-Qur’an (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jerman – Jerman menentang penistaan Al-Qur’an Islam dan mengutuk tindakan semacam itu karena termasuk dalam tindakan penistaan agama dan tidak layak dilakukan oleh siapapun.

“Serangan terhadap kitab suci umat Islam berupaya menciptakan perpecahan,” kata Christiane Hoffmann sebagaimana dikutip dari IQNA.

Ia mengungkapkan kecaman Berlin atas tindakan tidak sopan dan tidak pantas tersebut.

“Kami menganggap tindakan seperti itu tidak sopan dan tidak pantas. Mereka berusaha menciptakan perpecahan,” kata Hoffmann menanggapi pertanyaan dari Anadolu pada konferensi pers di Berlin.

“Kami menentangnya. Kami mengutuknya,” tambahnya.

Hoffmann menggarisbawahi bahwa sikap Berlin terhadap penistaan Al-Qur’an sudah jelas, tetapi menolak untuk mengonfirmasi apakah Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen akan membahas masalah tersebut dalam pertemuan mendatang.

Beberapa bulan terakhir telah terjadi tindakan berulang kali pembakaran, penistaan, atau upaya untuk melakukannya oleh tokoh atau kelompok Islamofobia, terutama di Eropa utara dan negara-negara Nordik.

Provokasi memicu protes dan memicu kemarahan di seluruh dunia Islam.

Pihak berwenang di negara-negara tempat serangan ini terjadi menghadapi kritik karena kegagalan mereka bertindak untuk mencegahnya, malah mengklaim bahwa mereka berada di bawah kebebasan berbicara.

Jerman sangat menghargai kebebasan, kata Hoffmann, sambil menekankan bahwa itu tidak mencakup “ujaran kebencian atau tindakan kebencian.” []

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *