Jaringan Ulama Nusantara-Timur Tengah Disebut Melewati Proses yang Kompleks

Jaringan Ulama Nusantara-Timur Tengah Disebut Melewati Proses yang Kompleks (Ilustrasi/Hidayatuna)
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Cendekiawan Muslim Indonesia, Azyumardi Azra mengungkapkan bahwa dalam sejarahnya yang panjang, jaringan ulama Nusantara dengan Timur Tengah dalam prosesnya melewati proses yang kompleks.
Dengan kata lain, hubungan jejaring intelektual muslim di Nusantara dengan Timur tengah bukan lantas terbangun begitu saja. Ada proses yang panjang sebelum terbentuk. Tidak hanya panjang, tapi juga kompleks.
“Sejarah pertumbuhan jaringan antara para penuntut ilmu dari Nusantara dengan banyak ulama Timur Tengah, khususnya Haramayn, melibatkan proses-proses historis yang amat kompleks,” ungkap Azra dikutip Jumat (26/5/2023).
Hal itu dijelaskan Azra melalui bukunya berjudul “Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII & XVIII”. Dimana dari proses yang panjang tersebut kemudian terjalin hubungan murid-guru antara ulama Nusantara dan Makkah.
“Jaringan murid-guru yang tercipta di antara kaum Muslim, merupakan buah dari interaksi yang panjang di antara wilayah muslim di Nusantara dan Timur Tengah,” jelasnya.
Proses dan alur historis hubungan ulama Nusantara dengan Timur lanjut Azra, bisa dilacak sejak masa-masa awal kedatangan dan penyebaran Islam di Nusantara sampai kurun waktu yang demikian panjang.
“Yaitu sejak terjadinya interaksi kaum muslim Timur Tengah dengan Nusantara di akhir abad ke-18. Kita melihat banyak kontinuitas dalam hubungan antara kaum muslim di kedua wilayah ini,” ungkapnya.
Meski demikian, lanjut dia, perlu dicatat bahwa terdapat sejumlah perubahan-perubahan penting dalam bentuk-bentuk interaksi yang terjadi.
“Pada awalnya hubungan itu lebih berbentuk hubungan ekonomi dan dagang. Kemudian disusul hubungan politik keagamaan. Selanjutnya kemudian diikuti hubungan intelektual keagamaan,” tandasnya. []