Jangan Minder, Tiap Orang Punya Timeline Masing-Masing

 Jangan Minder, Tiap Orang Punya Timeline Masing-Masing

Begini mengatasi

HIDAYATUNA.COM – Siapa yang tidak senang dengan kesuksesan? Setiap manusia pasti menginginkan dirinya sukses, sejahtera, sehingga tidak mengalami kekurangan dalam hidupnya. Namun, nasib setiap orang salah sama. Ada yang hidup dengan harta kekayaan, ada yang hidup sederhana, dan ada juga yang hidupnya kekurangan.

 

Wajar saja ketika kita melihat orang yang berhasil, maka akan membuat diri kita menjadi minder. Tetapi hal ini juga bisa membuat kita lebih bersemangat dalam berusaha.

 

Rasa minder ini mudah sekali kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, bahkan kita sendiri juga mungkin pernah mengalaminya. Misalnya saat kita melihat teman seangkatan yang berhasil menjadi pengusaha besar, sedangkan diri kita masih menjadi karyawan biasa. Lalu, saat melihat teman yang sudah bisa membeli rumah pribadi sendiri, sedangkan kita masih mengontrak rumah.

 

Hal-hal seperti inilah yang kerap kali membuat kita menjadi minder dan malu saat harus bertemu dengan mereka. Karena dalam kondisi ini, kita menjadi lebih mudah untuk membanding-bandingakan antara kehidupan kita sendiri dengan orang lain. Kita menganggap diri kita sangat rendah dan tidak sebanding dengan mereka.

 

Kita perlu ingat akan firman Allah SWT di dalam surat Hud ayat 6 yang artinya:

 

Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi ini melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya”.

 

Dari ayat ini kita tahu, bahwa binatang melata sekali pun sudah dijamin rezekinya oleh Allah SWT. Dan pastinya setiap manusia juga sudah dijamin rezekinya oleh Allah SWT.

 

Setiap Manusia Memiliki Timeline Masing-Masing

Kita ketahui bahwa Allah SWT sudah menjamin rezeki setiap makhluknya. Dengan begitu, kita seharusnya tidak perlu merasa khawatir apalagi minder ketika melihat orang lain yang sudah berhasil lebih dulu.

 

Karena keberhasilan mereka tentunya juga dibangun dari kerja keras dan cucuran keringat. Jadi, berpikirlah positif bahwa bagi kita yang belum berhasil, saat ini adalah masanya berjuang untuk mencapai keberhasilan. Kita tidak bisa berhasil secara bersama-sama.

 

Setiap orang memiliki waktunya sendiri-sendiri yang sudah ditentukan oleh Allah SWT. Meski kita memaksa dan terus berusaha, jika memang belum waktunya dan Allah SWT belum mengizinkan, maka hal tersebut belum bisa kita wujudkan.

 

Oleh karena itu, agar kita tidak menjadi manusia yang mudah menyerah di tengah berusaha, maka tetaplah berprasangka baik kepada Allah SWT. Karena Allah lah yang tahu apa yang terbaik untuk setiap hamba-Nya.

 

Bukan Hanya Menunggu Waktu, Tetapi Berusahalah

Meskipun kita memiliki timeline masing-masing untuk merasakan hasil dari usaha kita, namun dalam hal ini kita tidak hanya sekedar menunggu waktu saja. Karena segala sesuatu yang ingin diwujudkan selalu ada keseimbangan antara doa dan ikhtiar.

 

Percuma saja jika hanya berdoa dan menunggu waktunya tiba. Keberhasilan tidak akan datang secara otomatis. Semua membutuhkan niat, kerja keras, dan kesiapan kita untuk mengemban hal tersebut.

 

Sebagaimana hadist riwayat Ahmad dan Turmudzi dari Umar bin Khattab ra, Rasulullah saw bersabda:

 

Jika kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, niscaya Allah akan memberikan rezeki kepada kalian seperti seekor burung, pagi-pagi ia keluar dari sarangnya dalam keadaan lapar dan pulang di sore hari dalam keadaan kenyang.

 

Hadist tersebut menujukkan betapa pentingnya kerja keras dalam upaya menjemput rezeki Allah SWT. Begitu juga dengan pentingnya doa yang terdapat di dalam hadist riwayat Ahmad, Abu Dawud, An-Nasai, Ibnu Majah, dan Al-Hakim.

 

Barangsiapa memperbanyak istighfar, niscaya Allah menjadikan setiap kesedihannya jalan keluar dan untuk setiap kesempitannya kelapangan, dan Allah akan meningkatkan rezeki (yang halal) dari arah yang tiada disangka-sangka.

 

Dengan begitu, penting bagi kita untuk selalu menghargai apa yang kita kerjakan selama ini. Meskipun sekeliling kita sudah banyak yang mampu mewujudkan harapannya, hal itu bukan berarti kita telah gagal. Karena hidup ini kompetisi sebuah kompetisi.

 

Melainkan sekeras apapun dan sekeras apapun kita dengan Sang Pencipta. Dan Allah SWT lah yang menentukan kapan waktu terbaik bagi kita untuk menikmati hasil dari jerih payah tersebut.

 

Widya Resti Oktaviana

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *