Jadikan Tetangga Selayaknya Kerabat Sendiri
HIDAYATUNA.COM – Tetangga merupakan orang terdekat bagi kita semua. Walaupun tidak ada hubungan darah, tetangga akan menjadi orang pertama yang akan menolong kita apabila keluarga kita terkena musibah. Seperti halnya kebakaran, pencurian ataupun berbagai macam hal buruk lainnya.
Tetangga juga akan selalu menjadi tempat kita bercanda ria bersama, bahkan tidak jarang tetangga menjadi teman mengobrol berbagai hal dan juga teman menggosip tentunya. Akan tetapi itu semua tidak akan semanis kedengarannya apabila kita tidak berhubungan baik dengan tetangga kita.
Bahkan dalam suatu hadis Rasulullah Saw bersabda:
مَا زَالَ جِبْرِيلُ يُوصِينِى بِالْجَارِ حَتَّى ظَنَنْتُ أَنَّهُ سَيُوَرِّثُهُ
Artinya: “Jibril tidak henti-hentinya mengingatkan padaku untuk berbuat baik pada tetangga, sampai-sampai aku menyangka bahwa Jibril hendak menjadikannya sebagai ahli waris.” (HR. Bukhari, no. 6015 dan Muslim, no. 2624).
Aka tetapi, untuk wilayah perkotaan mungkin fenomena hubungan baik antar tetangga sudah jarang kita temui. Hal ini bisa terjadi karena berbagai alasan, bisa jadi karena di daerah perkotaan rata-rata mereka bekerja di perkantoran yang identik dengan kerja lembur dan disiplin. Berangkat pagi dan pulang sore, bahkan terkadang bisa sampai malam hari.
Faktor yang Menghalangi Hubungan Baik dengan Tetangga
Bukan hanya masalah pekerjaan saja yang menjadi faktor kurangnya hubungan antara sesama tetangga di perkotaan. Faktor lainnya adalah kebiasaan atau adat yang berbeda dengan daerah pedesaan. Di mana, di perkotaan apabila menyelengarakan suatu acara, seperti pernikahan atau lain sebagainya di kota lebih sering menggunakan jasa katering.
Sedangkan untuk adat di pedesaan, apabila seorang tetangga mengadakan suatu acara, maka para tetangga lainnya akan otomatis ikut membantu, bahkan tanpa dibayar. Hal itu agaknya sudah menjadi kebiasaan yang turun-temurun dari dahulu kala dan begitu juga sebaliknya, apabila tetangga kita yang mempunyai acara maka kita sudah menjadi keharusan untuk membantunya.
Walaupun tidak di bayar, para tetangga akan sangat senang karena bisa saling membantu. Umumnya setelah acara selesai, para tetanga yang membantu tadi akan di berikan suatu binkisan sebagai bentuk terimakasih karena sudah membantu untuk menyukseskan acara tersebut.
Apabila suatu saat nanti tetangga tersebut membutuhkan bantuan kita, maka itulah momen yang tepat bagi kita untuk membalas kebaikan para tetangga. Hal itulah yang menjadi perbedaa yang sangat menonjol antara di daerah perkotaan dan pedesaan. Bahkan tidak jarang di perkotaan antara tetangga satu dengan lainnya tidak saling mengenal.
Anjuran Memuliakan Tetangga
Alquran sendiri sudah menjelaskan betapa sangat dianjurkan bagi kita untuk memuliakan tetangga. Sebagaimana diabadikan dalam QS. Adz-Dzariyat, yang artinya:
“Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tentang tamu Ibrahim (yaitu malaikat-malaikat) yang dimuliakan? (Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: “Salaama”. Ibrahim menjawab: “Salaamun (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal.” Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk. Lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim lalu berkata: “Silahkan anda makan.” (Tetapi mereka tidak mau makan), karena itu Ibrahim merasa takut terhadap mereka. Mereka berkata: “Janganlah kamu takut”, dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang alim (Ishak).” (QS. Adz-Dzariyat: 24-30).
Apabila kita sudah sangat akrab dengan tetangga, maka kita akan sangat nyaman dalam berbagai hal seperti pada saat kita perlu meminjam sesuatu, ibu-ibu bisa saja meminjam alat masaknya. Begitu pun bagi bapak-bapak, bisa jadi meminjam tangga untuk membetulkan genteng atap yang bocor atau lainnya.
Bahkan terkadang di saat kita sangat membutuhkan bantuan, terutama kebutuhan finansial, kerabat terdekat kita tidak mau membantu dengan berbagai alasannya,. Tidak jarang tetangga akan selalu ada untuk meringankan masalah yang kita alami.