Istiqamah Akan Mengundang Pertolongan Allah
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional Republik Indonesia periode 2005-2015, Prof KH Didin Hafidhuddin menjelaskan bahwa sifat istiqamah akan mengundang perolongan Allah SWT. Menurutnya pertolongan itu dapat melalui para malakat Allah.
“Istiqamah yang akan mengundang pertolongan Allah SWT melalui para malaikat-Nya.” Demikian diungkapkan Prof KH Didin Hafidhuddin dalam keterangan tertulisnya dikutip Sabtu (16/1/2021).
Dirinya menambahka bahwa firman Allah SWT. tentang lima kunci ghaib seperti termaktub dalam surah Lukman [31] ayat 34.
“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Qs. Lukman [31] ayat 34)”
Prof Didin menjelaskan ada beberapa hal yang perlu dilakukan berkaitan dengan penguatan kepribadian Muslim ini, antara lain, sebagai berikut.
Pertama, tetap istiqamah dalam iman dan amal saleh. Istiqamah yang akan mengundang pertolongan Allah SWT melalui para malaikat-Nya.
“Hal ini sebagaimana firman Allah dalam surat Fushshilat [41] ayat 30 sampai dengan 32,” jelasnya.
Kedua, harus terus menerus menguatkan azimah dan keyakinan, tidak boleh berputus asa ketika menghadapi godaan dan tantangan.
“Harus menjadi keyakinan orang yang beriman bahwa godaan, tantangan, dan kesulitan akan selalu hadir dalam kehidupan,” ujarnya.
Sebagaimana firman Allah dalam surat Yusuf [12] ayat 87 yang artinya adalah:
“Wahai anak-anakku! Pergilah kamu, carilah (berita) tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang yang kafir.” Juga QS al-Insyirah [94] ayat 6 dan 7 yang artinya, “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (6) Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain (7).”
Ketiga, kita terus-menerus membangun semangat untuk selalu berjamaah dalam ibadah maupun muamalah.