Israel Serang Masjid Al-Aqsa Saat Warga Palestina Mempersiapkan Ramadhan
HIDAYATUNA.COM, Palestina – Sebelum awal Ramadhan, lebih dari 200 pemukim Israel menyerbu Masjid al-Aqsa di wilayah pendudukan Palestina pada Selasa (29/03/2022). Aktivis sayap kanan meneriakkan slogan-slogan rasis di situs tersuci ketiga dalam Islam itu.
Serangan itu terjadi ketika pasukan Israel mencegah pegawai Direktorat Rekonstruksi Masjid Al-Aqsa menggantungkan aksesoris di sekitar masjid. Tujuan mereka ialah untuk menandai bulan suci Ramadhan, yang akan dimulai pada hari Minggu.
Pada bulan Ramadhan, warga Palestina biasanya berkumpul dalam jumlah ratusan untuk melakukan salat di Al-Aqsa. Mereka juga melaksanakan buka puasa dan menghabiskan waktu di sekitar Gerbang Damaskus yang berdekatan dengan masjid pada malam hari.
Pasukan Israel telah menetapkan pos pemeriksaan di persimpangan Wadi Al-Rababa di kota Silwan, yang terletak di selatan Masjid Al-Aqsa, dan menggeledah mobil dan memeriksa identitas orang.
Wakil kepala biro politik Hamas, Saleh Al-Aouri, meminta Israel untuk tidak menggunakan kekerasan atau provokasi terhadap warga Palestina di Al-Aqsa dan Yerusalem. Dia juga memperingatkan “konfrontasi komprehensif” jika pasukan Israel – yang menduduki Tepi Barat dan Yerusalem Timur – “bertahan dalam agresi mereka”.
“Konfrontasi berikutnya dengan pendudukan akan menjadi lingkup populer dan resmi yang lebih luas, dan akan menjadi titik balik dalam sejarah konflik,” tambahnya.
Israel melancarkan tindakan brutal terhadap protes damai dan pertemuan doa di Yerusalem Ramadhan lalu, termasuk Masjid Al-Aqsa yang mengakibatkan Hamas menembakkan roket ke Israel.
Sebuah pemboman Israel di Gaza – yang dijalankan Hamas – menyebabkan 250 warga Palestina terbunuh termasuk puluhan anak-anak.
Israel menginvasi Tepi Barat pada tahun 1967, dan telah mendudukinya sejak itu. Warga Palestina di Yerusalem dan Tepi Barat sering menjadi sasaran intimidasi dan kekerasan dari pasukan Israel dan pemukim Yahudi.
Warga Palestina secara rutin dilarang memasuki Masjid Al-Aqsa. Sementara aktivis sayap kanan dan pemukim Israel juga diizinkan untuk berbaris dan menyerang warga Palestina, seringkali tanpa konsekuensi.
Sumber: The New Arab/IQNA