ISNU Jatim: Kampus Islam Harus Maju Bidang Ilmu Pengetahuan dan Manhaj Pemikiran Agama
HIDAYATUNA.COM, Kediri — Ketua Pengurus Wilayah (PW) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Timur HM Mas’ud Said mengatakan bahwa perguruan tinggi Islam yang harus maju adalah kampus yang tidak hanya megah tapi leading dalam kancah pemikiran baru dan terakreditasi kelembagaan secara nasional dan internasional.
“Bayangan kita terhadap perguruan tinggi Islam yang maju itu digambarkan dengan keadaan dimana ilmu pengetahuan bisa tumbuh pesat, pendidikan agama dan manhaj pemikiran agama dapat dikembangkan dengan baik dan masyarakat menghargai keberadannya,” jelasnya, diterima HIDAYATUNA.COM dari laman NU Online, Rabu (04/12/2019).
Kunci kemajuan perguruan tinggi, lanjutnya, pertama adalah pengajaran dan kurikulum. Kedua, kualitas kelembagaan dan comprative advantages. Ketiga, mutu lulusan dan output pendidikan.
“Pengajaran dan kurikulum meliputi pengembangan sistem pengajaran, constant renewal dan upgrade kurikulum dan perpustakaan, jurnal dan kelengkapan bahan ajar. Kedua, kualitas kelembagaan dan coparative advatages yakni peningkatan standing position dan comperative advantages dengan lembaga pendidikan yang lain. Selain itu standarisasi dan aplikasi teknologi ke dalam perguruan tinggi,” ungkapnya.
Sedangkan ketiga, menurutnya, mutu lulusan dan output pendidikan, yakni daya saing lulusan dan kualitas serapan lulusan. Tingkat dan kualitas kontribusi ilmiah, penilitian dan kontribusi teknologi serapan.
Oleh karena itu, harus melakukan pembaharuan dirinya sendiri (self transformation) dan melakukan transformasi masyarakat (community transformation), baik secara intelektual, maupun dalam dimensi penguat untuk perubahan (driving forces for change).
“Peran perguruan tinggi dapat diukur dari seberapa sumbangan terhadap perbaikan masyarakat secara sosial, seberapa baik kontribusi terhadap kehidupan agama dan perbaikan tatanan dunia pada umumnya,” tuturnya.
Kemudian apa tantangan perguruan tinggi Islam, khususnya Uniska? Menurut Mas’ud bahwa secara historis, Uniska memiliki usia yang cukup matang dan dewasa, menjadi mercusuar bagi perguruan tinggi swasta lain di Jawa Timur khususnya eks karesidenan Kediri.
“Secara kelembagaan, memiliki akreditasi yang baik, fasilitas yang cukup dari segi produktifitas, telah menelorkan dan mewisuda lulusan yang banyak, dominan serta menjadi tokoh masyarakat,” paparnya.
Dalam konteks intelektualitas, labih lanjut, sudah banyak lulusan sarjana dan magister yang berpengaruh, namun tuntutan masyarakat untuk sumbangan akademik yang lebih baik, melebihi dari yang sekarang.
“Networking dan standing position di antara institusi lain sepertinya butuh waktu untuk lebih menemukan jati dirinya sebagai pendidikan unggulan dalam konteks nasional dan internasional,” tukasnya.