Islam Moderat, Menag: Model Keberagaman yang Menghargai Keragaman

 Islam Moderat, Menag: Model Keberagaman yang Menghargai Keragaman

Mengenai Keberadaan Islam Moderat di Indonesia, Menteri Agama atau Mena Sebut Model Keberagaman yang Menghargai Keragaman

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi menyatakan bahwa Indonesia dan Arab Saudi memiliki kesamaan dalam komitmen menyebarluaskan dakwah Islam yang moderat, toleran dan damai di tengah masyarakat dunia yang plural.

Fachrul Razi juga menyatakan, atas nama pribadi maupun pemerintah, menyambut baik komitmen dan inisiatif Khadimil Haramain Raja Salman Bin Abdul Aziz dan Putra Mahkota Pangeran Muhammad bin Salaman untuk menyongsong era Baru kerajaan Arab Saudi dengan kembali kepada Islam Moderat.

“Sebuah model keberagaman yang menghargai keragaman. Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo berkomitmen pada hal yang sama yakni Penguatan Moderasi Beragama dan penanggulangan ekstremisme dan radikalisme,” kata Menag dikutip dari laman resmi Kemenag, Selasa (25/2/2020).

Hal tersebut disampaikan Menag saat menghadiri wisuda sarjana Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) angkatan 41, 42, dan 43 di Balai Sudirman, Jakarta Selatan. Prosesi wisuda 2.556 sarjana di bawah naungan Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud Riyadh ini diawali dengan parade wisudawan.

Di hadapan wisudawan, Menag menambahkan, sebagai negara tempat turunnya wahyu, Saudi Arabia menjadi saksi sejarah keberadaan sebuah komunitas yang dibangun oleh Rasulullah SAW. Komunitas ini berdasarkan keadilan, persamaan, kebebasan dan persaudaraan.

Piagam Madinah, lanjutnya, yang menandai berdirinya komunitas tersebut merupakan dokumen persaudaraan kemanusiaan yang mengikat keragaman dalam konteks kewarganegaraan tanpa membeda bedakan. “Seluruh masyarakat Madinah memiliki hak dan kewajiban yang sama terlepas dari perbedaan suku dan agama yang ada,” ujar Menag.

Menag mengucapkan selamat kepada mahasiswa dan mahasiswi LIPIA yang hari ini diwisuda. Ia berharap ilmu yang diperoleh dapat bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara.

“Berbahagialah saudara yang mendapat kesempatan menuntut ilmu dari para ulama dan akademisi di lembaga yang sejak berdiri memiliki komitmen untuk menyebarkan ilmu-ilmu keislaman dan Bahasa Arab sesuai dengan metode yang digunakan oleh para ulama al salaf  al-shaleh,” lanjutnya.

LIPIA merupakan lembaga pendidikan yang mengajarkan ilmu tentang agama Islam yang berada di bawah naungan Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud Riyadh. Berlokasi di Jakarta Selatan. LIPIA didirikan pada tahun 1400 H/1980 M.

Tampak hadir mendampingi Menag, Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, Muchlis M Hanafi, Direktur Diktis Arskal Salim, Staf Khusus Menag Ubaidilah dan Sesmen Khoirul Huda Basyir. 

Selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan sambutan Rektor Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud, YM Dr Ahmed Salem Alaameri. (AS/Hidayatuna.com)

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *