Islam Disebut Akan Tetap Jaya Selama Ada Pesantren

 Islam Disebut Akan Tetap Jaya Selama Ada Pesantren

Islam Disebut Akan Tetap Jaya Selama Ada Pesantren (Ilustrasi/Hidayatuna.com)

HIDAYATUNA.COM, Sumenep – Pengasuh Pondok Pesantren Attoriqoh Blumbungan Pamekasan, KH. Fauzan Badruddin mengatakan Islam akan tetap jaya di bumi Indonesia selama pesantren masih tetap ada. Hal itu ia sampaikan saat mengisi tausiyah peringatan maulid Nabi Muhammad yang diadakan Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Pakamban Laok, Sumenep, Rabu (17/11/2021) malam.

Pada kesempatan itu ia menjelaskan bahwa siapa saja yang mengagungkan kelahiran Nabi, maka ia betul-betul menghidupkan Islam dengan mengutip kitab karya Imam Ibnu Hajar Al-Haitami berjudul An-Ni’matul Kubra alal Alam.

KH. Fauzan menganjurkan untuk membaca shalawat secara berjamaah dan diisi dengan menceritakan sejarah nabi. Karena tidak ada jaminan di dalam Al-Qur’an dan hadits, Islam di Indonesia akan utuh dan kuat sampai hari akhir.

“Hadratussyekh KH M Hasyim Asy’ari mendirikan NU, karena pada saat itu ada kelompok menolak berpegangan pada ulama. Katanya mereka akan mengembalikan syariat Islam,” ungkapnya dilansir Kamis (18/11/2021).

Ia memberikan contoh Andalusia di Eropa yang dulu mayoritas muslim. Bahkan melahirkan ilmuwan, filsuf, dan ulama-ulama besar pada masa itu, seperti Al-Imam Ibnu Malik Al-Andalusi, pengarang kitab Alfiyah.

Mengapa Negara-negara Islam Hancur?

“Kejayaannya runtuh. Saat ini yang dikenal dengan negara Spanyol, menjadi negara yang dihuni oleh umat non muslim. Sama sebaliknya dengan negara Filipina yang awalnya mayoritas muslim, berubah non muslim. Termasuk kasus di negara-negara di Timur Tengah masih belum selesai. Kini umat Islam tinggal di pulau-pulau kecil. Karena umat Islam akan dibumihanguskan oleh oknum,” ungkapnya.

Kiai Fauzan bersyukur, sebab Indonesia masih aman dari konflik perang saudara yang berkelanjutan. Namun ada indikasi yang perlu dijadikan bahan renungan oleh semua pihak.

“Mengapa negara-negara Islam hancur? Karena menurut pengamat, tidak ada pesantren, madrasah, dan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) yang sesemarak seperti di Indonesia. Jika mengadakan, acap kali dianggap bid’ah, sehingga mereka jauh dari simbol-simbol keislaman,” curahnya.

Dilanjutkan, selama PHBI masih ada di Indonesia, Insyaallah Islam akan jaya. Selama ada jam’iyah Nahdlatul Ulama (NU) yang konsisten mempertahankan benteng-benteng pertahanan Islam, Islam akan tetap ada.

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *