Irfan Safrudin Jelaskan Makna Hijrah dari Segala Aspek

 Irfan Safrudin Jelaskan Makna Hijrah dari Segala Aspek

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Tahun Baru Hijriyah 1 Muharram 1441 Hijriyah yang jatuh pada Ahad (1/9) kemaren, dan Ketua Bidang Tarbiyah Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Persis), Irfan Safrudin, mengungkapkan bahwa umat Islam memiliki kalender sendiri. Selain itu juga bisa dijadikan pegangan atau dasar dalam penentuan perhitungan hari, bulan dan tahun.

Peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah pada 622 Masehi, 1 Muharram, jadi patokan awal penanggalan Islam.

“Hijrah itu sendiri adalah peristiwa perubahan yang mendasar. Utamanya, karena adanya perubahan idiologi dari sistem paganisme (keberhalaan) kepada sistem tauhid (monotheisme),” paparnya melalui pesan elektroniknya kepada awak media, Selasa (3/9/2019).

Menurut Irfan Safrudin, perubahan yang dimaksud dalam bidang sosial adalah perubahan dari sistem feodalisme-otoriter ke sistem demokras-egaliter. Di samping itu, perubahan yang memandang manusia rendah dan tinggi dari aspek materi-fisik ke cara pandang yang bersifat kemanusiaan.

“Bagi umat Islam ini momen yang penting untuk melakukan perubahan-perubahan secara terus menerus ke arah yang lebih baik,” ujarnya.

Tahun baru Islam sangat berkaitan dengan istilah hijrah. Bagi umat Islam, makna dari hijrah bukan peristiwa ibadah saja. Melainkan, komitmen terhadap keimanan kepada Allah dan keta’atan terhadap Rasulullah.

“Peristiwa hijrah menjawab bahwa Islam tidak hanya agama ibadah saja, melainkan agama yang mengatur kemaslahatan duniawi dan akhirat. Hijrah, dilakukan oleh Nabi SAW bersama sahabat dalam situasi yang tertekan, kecemasan, ketegangan, ketakutan,” jelasnya.

Namun, umat Islam tetap tegar kala itu. Tugas itu, Nabi SAW tidak hanya sebagai Rasul/Nabi dalam urusan agama saja, melainkan sebagai kepala negara, tokoh revolusi, tokoh perubahan dalam bidang sosial, pembawa ekonomi yang adil, dll.

“Maka, peristiwa ‘hijrah’ itu punya landasan filosofis, sosiologis, dan historis bagaimana makna Tahun Baru Islam,” pungkasnya.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *