IPNU-IPPNU Pundong Gelar Do’a Bersama, Gus Afrian Berpesan Pentingnya Ridho Orang Tua

 IPNU-IPPNU Pundong Gelar Do’a Bersama, Gus Afrian Berpesan Pentingnya Ridho Orang Tua

IPNU-IPPNU Pundong menggelar do’a dersama, pada kesempatan itu Gus Afrian berpesan pentingnya ridho orang tua

HIDAYATUNA.COM – IPNU-IPPNU Pundong Menggelar Do’a Bersama Menjelang UN (Ujian Nasional) untuk para pelajar tingkat SD/MI, SMP/MTS, SMA/K se-Kecamatan Pundong. Bertempat di gedung Madrasah Diniyah Ar-Rahmah di Dusun Nglembu, Panjangrejo, Pundong, Bantul, Yogyakarta pada hari Minggu (8/3/2020).

Acara ini digelar dengan maksud para pelajar yang akan menghadapi ujian nasional bisa lebih siap secara psikologis. Panitia sengaja menghadikan motivator pendidikan Gus Afrian Harmita, untuk memompa semangat psikologi para siswa.

Yuli Dwi Cahyono selaku Ketua Panitia mengungkapkan bahwa bentuk ikhtiar menjelang ujian nasional adalah rajin belajar. Upaya lainnya adalah do’a supaya bisa berserah atas hasil ujian dan terhindar dari kesombongan. Maka dari itu, IPNU-IPPNU Pundong memfasilitasi para pelajar di Pundong dengan menggelar do’a bersama.

Menghadirkan Gus Afrian Harmita memberikan motivasi kepada siswa-siswi tentang bagaimana menyikapi ujian nasional. Beliau berpesan bahwa salah satu kuncinya adalah ridho orang tua.

“Poin utama adalah meminta restu dan ridlo orang tua, ketika orangtua telah mendo’akan dan memberi ridlo kepada anaknya, insyaAlloh ujian nasional yang dihadapi akan mendapat hasil yang baik,” ujar Gus Afrian

Lanjut Gus Afrian, mengharap para siswa jangan banyak mainan hape sampai lupa kewajiban belajar. Perlu diketahui terlampau sering mainan hape adalah kebiasaan negatif yang tentu membuat sedih orangtua. Padahal perilaku yang menimbulkan rasa sedih orangtua adalah sesuatu yang dilarang oleh agama.

“Keberkahan seorang anak akan tertutup kalau membuat ibunya sedih. Untuk itu jelang menghadapi ujian nasional siswa-siswi mesti mengurangi bermain hape. Segera perbaiki diri dengan rajin belajar dan minta do’a pengestu supaya terbuka kembali ketika orangtua ridlo pada anak.” Imbuh Gus Arifin.

“Bahwa kunci dari kesuksesan adalah usaha dan do’a. Ikhtiar selain belajar, yaitu dengan sering mengucapkan kalimat toyibah. Setiap selesai sholat, untuk siswa SMP/SMA/SMK harap membaca Ya Latif sebanyak 129 kali, sedangkan untuk siswa SD baca semampunya. Jangan lupa perbanyak salawat nabi, dan melakukan puasa sunat.” Pungkas Gus Afrian

Acara terakhir doa bersama yang dipimpin oleh Bapak Mustafied Amna, M.Hi., saat bacaan al-Fatihah (kalimat ayat iyyakana’budu wa iyya kanasta’in dibaca sebanyak 11 kali), dilanjutkan bacaan dzikir tasbih, tahmid, takbir, sholawat, dan doa’ penutup. (Kontributor: Markaban Anwar)

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *