Ipar Perempuan adalah Maut, Begini Penjelasannya
HIDAYATUNA.COM – Gus Abdul Wahab Ahmad mengungkapkan sebuah hadis yang mengatakan bahwa Ipar perempuan adalah maut. Disadur dari tulisan di Facebooknya, ia mengatakan bahwa sebagian orang awam menjadikan hadis itu sebagai justifikasi untuk berkonflik dengan iparnya.
“Saya pernah mendengar sebagian orang awam menjadikannya sebagai justifikasi untuk berkonflik dengan iparnya, dengan menaruh rasa curiga dan buruk sangka,” tulisnya.
Benarkah demikian? Jawabannya adalah tidak benar. Menurut Gus Wahab, konteks hadis tersebut bukan untuk berkonflik dengan ipar perempuan sebagaimana kebiasaan banyak ’emak-emak’ di Indonesia.
Hadis tersebut selengkapnya berbicara dalam konteks hubungan lelaki dan perempuan. Nabi pada awalnya bersabda:
إياكم والدخول على النساء
“Kalian harus hati-hati jangan masuk ke tempat perempuan.”
Lalu seorang sahabat Anshar bertanya kepada Nabi: “Bagaimana pendapat Anda tentang ipar perempuan?” Dia bertanya demikian sebab banyak sekali yang tinggal bersama saudarinya dan otomatis juga serumah dengan suami saudarinya.
Peneliti di Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur ini mengatakan, saudari ipar seringkali seperti saudara sendiri yang begitu akrab dengan ipar lelakinya. Oleh karena kedekatan itu sehingga kadang biasa saja berada dalam satu ruangan. Kadang pula auratnya semisal rambut, leher dan kerah baju kurang diperhatikan.
Dalam konteks inilah Nabi Muhammad kemudian bersabda:
الحِمْو الموت
“Ipar perempuan adalah maut.”
Maksudnya adalah hati-hati, itu tetap dosa kalau berduaan atau melihat auratnya sebab tetap bukan mahram.
Gus Wahab, Pengurus Wilayah LBM Jawa Timur ini mengambil permisalan ipar perempuan dalam konteks Indonesia adalah saudara sepupu. Sama-sama saudara dekat yang kadang seperti saudara kandung tapi bukan mahram sehingga tetap harus dijaga batas-batasnya dan kalau tidak, maka maut.