Inti Ajaran Imam al-Ghazali Menurut Gus Ulil

 Inti Ajaran Imam al-Ghazali Menurut Gus Ulil

Mbah Bisri, Ulama Produktif Penulis Tafsir Al Ibris dan Terjemahan Alfiyah Berbahasa Jawa (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Pendiri Ghazalia College, KH. Ulil Abshar-Abdalla (Gus Ulil) menjelaskan dalam sebuah esainya bahwa inti dari ajaran Imam al-Ghazali tentang akhlak sebenarnya sangat sederhana. Yaitu menghindari dua titik ekstrem.

“Titik ekstrem yang pertama adalah “ifrath”, yaitu sikap sembrono secara kebablasan. Kalau memakai bahasa pesantren: ndlewer secara berlebihan,” ungkap Gus Ulil dikutip dari laman resmi, Pondok Pesantren Mansajul Ulum, Cebolek, Pati, Jawa Tengah.

Selanjutnya titik ekstrem yang kedua adalah “tafrith”. Gus Ulil menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “tafrith” ialah berlebih-lebihan dalam melakukan sesuatu.

“Dalam agama, ini disebut “ghuluw”,” jelasnya.

Sementara akhlak yang baik menurut Imam al-Ghazali berada di tengah-tengah antara dua titik ekstrem tersebut.

“Titik ekstrem ifrath bisa dicontohkan dalam tindakan berikut: menghindari makan dan minuman secara berlebihan sehingga menyebabkan lemah dan lunglainya tubuh; atau tidak memiliki rasa marah sama sekali, bahkan ketika hak-hak orang bersangkutan dilanggar dan ditindas,” ungkapnya.

Adapun contoh titik ekstrem tafrith menurut Gus Ulil adalah mengonsumsi makanan secara berlebihan sehingga mencelakai diri sendiri. Atau melepaskan dorongan marah tanpa kendali sehingga membahayakan kehidupan orang lain.

“Dalam era medsos ini, misalnya, seseorang gampang marah, kadang tak terkendali, karena komentar yang “sengak” atau menjengkelkan dari orang lain,” katanya. []

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *