Intelektual Irak Beberkan Kunci Agar Peradaban Islam Bangkit
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Intelektual Irak dan juga mantan Menteri Keuangan periode 2005-2006, Ali A. Allawi menjelaskan bahwa letak kebangkitan beradaban Islam sesungguhnya terletak pada kesalehan individu yang bisa sejalan kesalehan sosial.
Menurutnya selama itu belum mampu dibentuk, sukar untuk mengembalikan kejayaan peradaban Islam. Hal ini disampaikan Ali A. Allawi dalam bukunya berjudul “The Crisis of Islamic Civilization” (Krisis Peradaban Islam).
Ali A. Allawi berpandangan bahwa dalam sejarahnya Islam telah membentuk sebuah peradaban yang unik dan mudah dikenali meski melintasi batas ras, suku, bahasa, dan geografi.
“Masyarakatnya diresapi oleh semangat yang memberikan warna khas pada institusi, politik, hukum, seni dan arsitektur, sastra, sains dan kesarjanaan mereka,” ungkap Allawi dikutip Selasa (15/12/2020).
Pada intinya, lanjut Allawi, kesemuanya itu adalah merupakan tindakan penyerahan diri kepada realitas ketuhanan. Dimana semua perwujudan peradaban pada akhirnya diturunkan dari spirit keagamaan.
“Cita-cita ini tetap utuh sejak lahirnya agama, dan dalam analisis terakhirnya telah menjadi benteng yang sejauh ini berdiri melawan pembubaran Islam ke dalam modernitas,” jelasnya.
Bagi dia, cita-cita transendental tetap konstan di seluruh tradisi budaya yang berbeda yang membentuk dunia Islam. Namun hal ini sering kali diabaikan oleh umat Islam sendiri.
“Fakta keberagaman intrinsik umat Islam telah menutupi persatuan mereka. Oleh karena itu, ia membahas tentang kemungkinan kelangsungan hidup dan kesinambungan cita-cita peradaban Islam dalam menghadapi tantangan monumental di tengah modernitas dan globalisasi,” ungkapnya.
Dalam pengertian ini, kata Allawi, dirinya bukan berbicara tentang masalah politik, atau persoalan agama saja dalam hal ini dimensi Islam. Melainkan tentang apakah Muslim dapat tetap berkomitmen pada cita-cita transenden. Bagaimana pula komitmen ini akan mempengaruhi perilaku mereka di tingkat individu dan sosial.