Inspiratif, Anggota Polisi Ini Miliki Pesantren Gratis Untuk Yatim dan Duafa

 Inspiratif, Anggota Polisi Ini Miliki Pesantren Gratis Untuk Yatim dan Duafa

Inspiratif, Anggota Polisi Ini Miliki Pesantren Gratis Untuk Yatim dan Duafa

HIDAYATUNA.COM, Purwakarta – Tanggal 1 Juli merupakan momen yang diperingati sebagai hari ulang tahun Polri atau dikenal dengan nama Hari Bhayangkara.

Aiptu Budiman atau biasa dipanggil Abah adalah seorang anggota polisi yang bertugas di Polsek Bungursari, Polres Purwakarta sebagai Panit II Binmas.

Panggilan Abah popular disematkan kepadanya dari masyarakat sekitar tempatnya bertugas lantaran selain menjalankan tanggung jawabnya sebagai anggota kepolisian Aiptu Budiman ternyata miliki sebuah pesantren yang bernama Pondok Pesantren Madinah Darul Barokah Lodaya Purwakarta yang kini menjadi tempat belajar bagi ratusan santri dan santriwati.

Pesantren yang terletak di Kampung Dandeur, RT 5/2, Desa Dangdeur, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta tersebut didirikan Abah Budiman dengan kerja keras dan menemui banyak rintangan berat.

Didirikan pertama kalinya pada tahun 2010, pesantren milik anggota polisi tersebut justru mengalami perusakan pada tahun 2012 oleh oknum tak dikenal yang menganggap pesantren tersebut sesat. Pada masa awal pembangunannya, Abah juga mengaku bahwa pesantrennya tidak mendapatkan santri sama sekali. Sehingga dirinya sendirilah yang menjadi santri pertama di pesantren miliknya itu.

“Saya mulai bangun pesantren ini pada 2010. Awalnya itu saya datang ke wilayah ini dan melaksanakan salat bertemu seorang bapak-bapak dan mengajak saya membangun pesantren. Saya menolak karena saya enggak punya dasar pesantren. Tetapi, jalan Allah akhirnya saya membuat pesantren ini meski awalnya justru enggak ada santrinya,” katanya di lokasi, Selasa (30/6/2020).

Dianggap membawa aliran sesat, hingga mengalami tindakan perusakan tidak membuat Abah patah semangat. Hal tersebut diakuinya justru menguatkan untuk membuktikan bahwa apa yang ia dirikan itu merupakan tempat ibadah dan juga tempat belajar bagi anak-anak.

“Santrinya pun mulai ada dengan terlebih dahulu dari lingkungan sekitar dan sampai saat ini banyak dari berbagai daerah,” ujarnya.

Tidak hanya itu, seiring berjalannya waktu Pondok Pesantren Madinah Darul Barokah Lodaya kemudian dikhususkan anak yatim dan duafa secara gratis.

Untuk pembiayaan, ia pun sengaja menyisihkan gaji sebagai anggota polisi untuk membiayai pesantren tersebut.

“Saya sisihkan untuk makan para santri yang sampai sekarang jumlahnya ada 250 orang yang mayoritasnya yatim dan duafa,” katanya.

Tak hanya pondok pesantren, Abah Budiman pun menyebut di lokasi tersebut dibangun pula Madrasah Tsanawiyah juga Aliyah. (AS/Hidayatuna)

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *