Inilah yang Membuat Orang Afrika Ingin Menjadi Muslim
HIDAYATUNA.COM – Beruntungnya umat Islam mempunyai sosok Ulama penyejuk seperti Habib Umar bin Hafidz. Pasalnya saat ini marak paham yang mudah mengkafirkan orang yang tak sepaham dengan penganutnya.
Habib Umar bin Hafidz merupakan ulama ahlussunnah wal jama’ah yang berasal dari Tarim, Hadramaut, Yaman. Beliau seorang Da’i yang mengajak umat islam untuk senantiasa beragama, berakhlak, & bermasyarakat sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW.
Habib Umar juga merupakan pengasuh Ma’had Darul Musthofa, semacam pesantren yang santrinya berasal dari penjuru dunia.
Banyak ulama-ulama Indonesia pun yang menjadi murid langsung dari Habib Umar bin Hafidz. Sebut saja seperti Habib Mundzir bin Fuad Al-Musawa, Habib Jindan bin Novel bin Jindan, Habib Sholeh Al-Jufri, Habib Ali Al-Jufri dan masih banyak lagi yang lainnya.
Konsisten Berdakwah dengan Ikhlas
Keteguhan Habib Umar dalam berdakwah & kesantunannya dalam bermasyarakat sudah barang tentu tidak perlu diragukan lagi.
Seluruh waktunya Habib Umar habiskan untuk mengajar para santri dan melayani masyarakat yang ingin mendapat solusi atas setiap permasalahannya.
Hal tersebut Habib Umar lakukan setiap hari. Dengan senyuman khas di wajahnya yang selalu menghiasinya, selalu mampu menenangkan hati setiap yang melihatnya.
Tak heran jika Habib Umar sangat dicintai dan dikagumi oleh semua kalangan. Mulai dari para santri, warga biasa, hingga para pejabat yang menemuinya.
Keluhuran derajat tersebut tentunya tak begitu saja Habib Umar dapatkan, melainkan karena keikhlasan berdakwahnya. Allah SWT. mengangkat derajatnya di antara para hamba-hamba-Nya.
Sebagaimana telah disebutkan dalam firman Allah SWT.
Artinya: “Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadilah : 11)
Penduduk Afrika yang Ingin Masuk Islam
Salah satu kisah yang membuat semua orang takjub saat teringat sosok Habib Umar bin Hafidz ialah ketika seorang penduduk asli Afrika yg ingin menjadi muslim. Hanya karena memandang wajah teduh nan sejuk beliau.
Dalam sebuah rihlahnya, Habib Umar menyempatkan untuk menengok & bersilaturahmi kepada salah seorang ulama di negeri Afrika. Tatkala sampai di sebuah bandara, datanglah orang asli Afrika yang mendekat ke rombongan Habib Umar bin Hafidz.
Ketika itu, ia langsung berkata kepada khadimnya Habib Umar bin Hafidz, “Siapakah mereka?” sambil menunjuk ke arah Habib Umar & rombongan yang baru saja turun dari mobil. “Mereka adalah orang-orang islam” balas sang khadim.
Lalu orang Afrika itu berkata lagi, “Kalau begitu aku juga ingin menjadi muslim.” Mendengar hal tersebut, khadim Habib Umar sontak merasa kaget. Ketika khadim bertanya padanya, “Apa yg kau ketahui tentang islam?” Secara polos ia menjawab, “Aku tidak ingin mengetahui apa-apa dulu. Aku hanya ingin seperti mereka (Habib Umar)”.
“Lihatlah.” komentar Habib Ali Al-Jufri yang menceritakan kisah tersebut. “Satu jam sebelumnya dia terhitung kafir. Tak lewat satu jam saja, hingga ia menjadi muslim & salat berjamaah bersama orang-orang islam.”
Inilah warisan kenabian yang selama ini kita cari, yaitu hati yang dipenuhi cinta & kasih sayang. Jika kalian penuhi hati kalian dengan cinta & kasih sayang. Maka cahaya akan memancar dari wajah kalian & dengan hanya memandang kalian, orang-orang akan tertarik menuju Allah SWT.”
Hal tersebut sebagaimana yang telah disebutkan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadits. Artinya: “Apakah kalian ingin aku beri tahu siapakah orang-orang yang baik diantara kalian?”
“Baik, ya Rasulullah,” Jawab para sahabat. Kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Mereka adalah orang-orang yang ketika dilihat akan membuat kita ingat kepada Allah SWT.” (HR. Ibnu Majah)
Sumber kisah : Catatan dari Tarim, karya Ismael Amin Kholil