Inilah Tuntutan yang Tidak Nyambung
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Seringkali dalam ilmu kalam, argumentasi tentang suatu hal yang seharusnya diutarakan secara jelas dan logis, malah tidak nyambung. Misalnya seperti beberapa kasus di bawah ini.
Allah bukan jisim. Lalu muncul ateis yang menuntut bukti keberadaan Allah dengan ditunjukkan sosok fisiknya di mana, fotonya mana dan seterusnya.
Kalau tidak ada foto dan sosok fisik, maka mereka menyimpulkan bahwa Tuhan tidak ada tapi karangan.
Transmisi hadis di masa awal adalah dengan sistem penyampaian dari mulut ke mulut, bukan dengan teks.
Lalu muncul orientalis yang menuntut ditunjukkan teksnya mana. Kalau tidak ada teksnya maka mereka menyimpulkan bahwa hadisnya tidak ada tapi karangan.
Silsilah nasab di masa awal ditetapkan melalui penerimaan masyarakat secara umum, bukan melalui catatan kitab.
Lalu muncul seorang Wahabi bernama Murad Syukri dan Madrasah Imadiyah yang menuntut ditunjukkan catatan kitabnya mana.
Kalau tidak ada catatan kitab, maka mereka menyimpulkan bahwa nasabnya tidak ada tapi karangan.
Semua contoh di atas adalah tuntutan yang sama sekali tidak nyambung. Nalarnya sama persis dan tidak logis semua.
Itu sama seperti orang yang menuntut agar pemilik hape Android dipaksa menunjukkan logo apel digigit di hapenya agar bisa diakui.
Semoga bermanfaat. []