Inilah Sosok Tentara Allah yang Sesungguhnya
HIDAYATUNA.COM – Mengawali tahun 2021 lalu, beredar video yang mengemuka di jagat maya. Deklarasi Pembentukan laskar Jundullah atau tentara Allah di Bandung Barat yang berujung viral.
Dipimpin seorang ustad berjubah putih dengan jajaran jemaahnya dari yang anak-anak hingga yang dewasa. Entah apa visi misinya hingga melibatkan anak-anak yang seharusnya tidak perlu dilibatkan.
Deklarasi yang menggema dibuka dengan Ta’awudz , basmalah hingga kalimat syahadat dengan lantang penuh semangat. Turut pula disinggung sejumlah ayat Alquran yang menjadi dasar pijakannya.
Mungkin agar nampak lebih kental nuansa islami nan religius, dengan mendaku diri sebagai jundullah. Entah siapa yang akan mereka perangi?
Apa mungkin orang-orang sekitar yang berseberang paham, pemerintah, atau sederet musuh lainnya juga belum diketahui. Hal ini terjadi karena faktor pemahaman keagamaan, baik penyeru maupun yang diseru.
Tentara Allah dalam Tafsir Imam Thabari
Jika melihat Alquran redaksi kata jundullah akan banyak ditemukan tercecer dibanyak surat, misal saja salah satunya dalam surah al-Fath ayat 4 berbunyi;
هو الذى أنزل السكينة فى قلوب المؤمنين ليزدادوا إيمانا مع إيمانهم والله جنود السماوات والأرض وكان الله عليما حكيما
“Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Fath: 4)
Mengenai ayat tersebut, ada penafsiran menarik yang mungkin saja masih relevan dan perlu digaungkan kembali. Bahwasanya seperti apa tentara Allah itu?
Menurut pendapat sang marja’ul maraji’ (induk para ahli tafsir) Imam Thabari dalam tafsirnya, kata sakinah dapat diartikan sebagai al-Thuma’ninah (ketenangan). Bisa juga diartikan sebagai rahmah (kasih sayang)
Dengan kata lain, Allah SWT memberikan kepada orang beriman berupa ketenangan, dan rasa kasih sayang di dalam tingkah laku dan hati mereka.
Bertambahnya iman atas wahyu yang Allah turunkan kepada nabi Muhammad Saw tersebut, semakin bertambah pula sikap welas-asih dan kasih sayang pada diri mereka. Sehingga Thabari berkesimpulan dalam ayat ini bahwa mereka yang bertambah keimanan dan sikap sayang itulah yang Allah Swt juluki sebagai tentara Allah.
Tentara Allah dalam Tafsir Ibn Asyur
Penafsiran serupa juga datang dari seorang Ibn Asyur dengan kitab magnum opus-nya al-Tahrir wa al-Tanwir. Ia berpendapat bahwa ayat ini turun (asbab an-nuzul) setelah peristiwa penaklukan kota Makkah dengan damai.
Ayat ini dikatakan sebagai motivasi para sahabat Nabi yang telah membantu nabi dalam mendakwahkan Islam dan memperoleh kemenangan saat penaklukan Makkah. Selain itu, ayat ini juga multi-makna, tidak hanya ketenangan dalam keimanan kepada Allah saja. Namun juga menebar rasa nyaman dan damai untuk yang liyan.
Namun sayang, gebrakan dan gerakan dari Laskar Tentara Allah ini belum juga kentara. Aksinya tak se-booming deklarasinya, lantang dalam ucapan sementara lemah dalam tindakan.
Buktinya setelah video itu viral memaksa aparat kepolisian untuk segera bertindak. Hingga sang deklarator pun menjadi rijal al-ghaib (orang yang hilang). Sampai saat ini belum ditemukan keberadaan dan keadaannya.
Inilah Tentara Allah yang Sesungguhnya
Tentara Allah bukanlah mereka yang hanya mendeklarasikan diri dengan lantang. Bukan mererka yang memekik asma Allah dan Rasul-Nya hingga menyangkut-pautkan anak-anak yang seharusnya tidak layak mereka peroleh.
Tanpa deklarasi pun asal mereka mampu beriman dalam tindakan (faith in action). Hingga memberikan ketenangan (sakinah), kenyamanan, dan menebar kasih sayang (rahmah) kepada sesama manusia tanpa ada sekat apapun etnis, suku, maupun agama.
Ada hadis yang semoga mampu mendorong kita untuk lebih intens lagi menebar kasih sayang;
الراحمون يرحم الرحمن، ارحموا من فى الأرض يرحمكم من فى السماء، الرحم شجنة من الرحمن، فمن وصلها وصله الله ومن قطعها قطعه الله
“Orang-orang yang memiliki sifat kasih sayang akan disayang oleh Allah yang Maha Penyayang, sayangilah semua yang ada di bumi, maka semua yang di langit akan menyayangimu. Kasih sayang itu bagian dari rahmat Allah, barangsiapa menyayangi, Allah akan menyayanginya, bagi siapa yang memutusnya, Allah juga akan memutuskannya.” (HR. Tirmidzi)
Siapa pun pembaca yang bertakdir membaca tulisan ini dan benar-benar ingin menjadi tentara Allah. Maka sayangi semua mahluk-Nya, dengan begitu Allah juga akan menyayangi kita. Itu pula yang menurut Imam Thabari dapat dikatakan sebagai tentara Allah. Wallahu ‘Alam