Inilah Kewajiban Suami kepada Istri yang Sudah Banyak Dilupakan
HIDAYATUNA.COM – Ada sahabat bertanya, “Bu, apakah sebenarnya kewajiban suami dan istri dalam berumah tangga? Kalau suami tidak transparan masalah keuangan bagaimana?”
Kewajiban suami adalah memberi nafkah istri, dan tidak ada kewajiban untuk transparan masalah keuangan kepada istri.
Adapun nafkah kepada istri ada 2, yakni nafkah lahir dan nafkah batin. Nafkah yang termasuk nafkah lahir diantaranya uang belanja kebutuhan pangan dan maintenance-nya.
Lalu, uang keperluan pribadi istri, uang kebutuhan anak, sekolah atau pendidikan, kredit, cicilan, dan lain-lain.
Termasuk juga pemenuhan kebutuhan seksual istri, menyediakan tempat tinggal yang layak bagi istri dan anak beserta maintenance-nya.
Menyediakan pakaian yang layak beserta maintenance juga menjadi kewajiban suami kepada istri.
Selain itu, mengusahakan kebutuhan transportasi, komunikasi dan akomodasi serta menyediakan kebutuhan lainnya yang bertambah atau berubah karena suatu kondisi misalnya, kesehatan, bencana, perang, dan sebagainya.
Nafkah Batin Suami kepada Istri
Beberapa nafkah batin di antaranya menjaga, melindungi, mengayomi, membimbing istri dan anak menuju ridha Illahi. Menjaga agama dan akhlaq istri dan anak, menerima kekurangan istri dan menutupinya pun menjadi kewajiban suami kepada istrinya.
Adapun Kewajiban Istri itu sebenarnya hanya satu saja yakni taat kepada suami. Meski penjabaran panjang dan lebar sampai jadi berkitab-kitab, namun muaranya, ya hanya satu itu.
Mengapa pembahasannya sedemikian detail? Sebab, kalau tidak dibahas detail nanti malah menjadi tidak adil bagi suaminya. Bagi seorang istri, untuk 100% menjalankan kewajiban taat ini tentu sangat sulit.
Oleh karena itu, tutupilah ketidakmampuan tersebut dengan cara mencari ridha suami. Tentu semampunya saja, misalnya urusan domestik memasak, membersihkan rumah, dan mencuci pakaian.
Demikian juga merawat diri, merawat suami, merawat anak-anak dan menjaga harta suami. Tak ketinggalan tentunya memiliki inisiatif untuk bisa memberi pelayanan spesial dalam urusan seksualitas kepada suami.
Belum lagi dalam nafkah uang karena berbagai pertimbangan sehingga membantu mencari tambahan. Bahkan tidak jarang harus menjadi tulang punggung ekonomi keluarga.
Semua itu apabila dilakukan dengan suka rela dan penuh cinta tentu akan sangat luar biasa. Menggapai ridha suami adalah jembatan emas menuju ridlo Ilahi.
Bagaimana jika suami dan istri sama-sama tidak mampu sepenuhnya menjalankan masing-masing kewajibannya?