Inilah Cara Salat Sunah Wudhu dan Keutamaannya
HIDAYATUNA.COM – Salat sunah bukan hanya dhuha atau tahajud, hajat dan lainnya, ada juga salat dua rakaat yang dikerjakan setelah wudhu.
Selain mendapat ampunan Allah SWT. bagi orang yang telah melaksanakan salat sunah wudhu, Allah SWT. juga telah menjanjikan surga.
Terutama bila Anda melaksanakannya secara istiqomah serta menjaga wudhu setiap waktu. Adapun hadis yang menjanjikan surga bagi yang melaksanakan salat sunnah wudhu sebagai berikut :
“Tidaklah seseorang berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, lalu salat dua rakaat dengan sepenuh hati dan jiwa melainkan wajib baginya (mendapatkan) surga.” (HR. Muslim, no. 234).
Tata Cara Salat Sunah Wudhu
1. Berwudhu
Membaca niat ketika akan melaksanakan wudhu.
2. Niat salat sunnah wudhu
اُصَلِّيْ سُنَّةَ اْلوُضُوْءِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
Usholli sunnatal wudhu rak’ataini lillahi ta’ala
“Saya salat sunnah wudhu dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
3. Takbiratul ihram, dianjurkan membaca doa iftitah
Takbiratul Ihram dilakukan setelah membaca niat. Mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga untuk laki-laki, dan sejajar dengan dada untuk perempuan, sambil membaca:
“Allaahu akbar”
Kemudian kedua tangan disedekapkan pada dada dan membaca do’a iftitah:
“Kabiiraa wal hamdu lillaahi katsiiraa wasubhaanallaahi bukrataw waashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifam muslimaw wamaa ana minal musyrikiin. Inna shalaatii wanusukii wamahyaaya wamamaatii lillaahirabbil ‘aalamiin. Laa syariika lahuu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin.”
4. Membaca surat Al-Fatihah
“Bismillaahir rahmaanir rahiim. Alhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin. Arrahmaanir rahiim. Maalikiyaumiddiin. Iyyaaka na’budu waiyyaaka nasta’iinu. Ihdinash shiraathal mustaqiim. Shiraathal ladziina an’amta ‘alaihim ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladhdhaalliin. Aamiin.”
5. Membaca surat pendek
Pada rakaat pertama setelah membaca surah al-Fatihah, disunnahkan membaca ayat 64 dari surah An-Nisa’. Sedangkan pada rakaat kedua, disunnahkan membaca ayat 110 dari surah An-Nisa’.
Surat An-Nisa ayat 64,
“Wa mā arsalnā mir rasụlin illā liyuṭā’a bi`iżnillāh, walau annahum iż ẓalamū anfusahum jā`ụka fastagfarullāha wastagfara lahumur-rasụlu lawajadullāha tawwābar raḥīmā”
Surat An-Nisa ayat 110,
“Wa may ya’mal sū`an au yaẓlim nafsahụ ṡumma yastagfirillāha yajidillāha gafụrar raḥīmā”
6. Ruku (membaca Subhana Rabbiyal Adzhimi Wa bihamdihi)
Setelah selesai membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek, tata cara salat wajib selanjutnya adalah ruku’. Kedua tangan diangkat setinggi telinga dan membaca Allaahu akbar, kemudian badan dibungkukkan, kedua tangan memegang lutut dan ditekankan. Usahakan antara punggung dan kepala supaya rata. Setelah sempurna, kemudian membaca do’a berikut sebanyak tiga kali:
“Subhaana rabbiyal ‘adziimi wa bihamdih”. (3x).
7. I’tidal
Membaca: Sami’Allaahu liman hamidah, Rabbana Lakalhamdu Mil Assamawati Wamil Ardhi Wamil a’maasyita Min Syai I”nba’du.
Setelah ruku’, kemudian bangkit tegak dengan mengangkat kedua tangan setinggi telinga sambil membaca:
“Sami’allaahu liman hamidah.”
“Rabbanaa lakal hamdu mil’us samaawati wa mil ‘ulardhi wa mil ‘umaasyi’ta min syai’in ba’du.”
8. Sujud (membaca Subhana Rabbiyal A’la Wa Bihamdihi)
Selesai I’tidal lalu sujud dengan meletakkan dahi di alas salat. Ketika turun, yaitu dari berdiri i’tidal ke sujud sambil membaca “Allahuu akbar”. Dan saat sujud membaca tasbih sebanyak tiga kali:
“Subhaana rabbiyal a‘laa wa bihamdih.” (3x)
9. Duduk diantara dua sujud (Membaca Rabbighfirli Warhamni Wajburni Warfa’kni Warzuqni Wahdini Wa’afini Wa’fu ‘anni)
Setelah sujud, lakukan duduk di antara dua Sujud dan membaca:
“Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fu ‘annii.”
10. Sujud ke 2 (Membaca Subhana Rabbiyal A’la Wa Bihamdihi)
Setelah sujud kedua, berdiri dan melakukan raka’at kedua dengan tata cara sama seperti raka’at pertama namun tanpa membaca do’a Iftitah.
11. Berdiri ke rakaat berdua, salat sunnah wudhu ini dilakukan 2 rakaat
12. Tahiyat akhir
Kemudian setelah sujud terakhir, dilakukan tahiyatul akhir dengan duduk kaki bersilang (tawarruk) serta membaca:
“Attahiyaatul mubaarakaatush shalawaa-tuth thayybaatu lillaah. assalaamu alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh. assalaamualainaa wa’alaa `ibaadillaahish shaalihhn. asy-hadu al laa ilaaha illallaah, wa asyhaduanna muhammadar rasuulullaah. allaahumma shalli alaa sayyidinaa muhammad. wa alaa aali sayyidinaa muhammad. kama shallaita ‘alaa sayyidinaaibraahiim. wa’alaa aali sayyidinaa ibraahiim wabaarik-‘alaa sayyidinaa muhammad wa-‘alaa aali sayyidinaa muhammad. kamaa baarakta alaa sayyidinaa ibraahiim. wa ‘alaa aali sayyidinaa ibraahiim fil’aala miina innaka hamiidum majiid.”
13. Salam
Selesai Tahiyatul Akhir, lakukan salam dengan menengok ke kanan dan ke kiri bergantian sambil membaca:
“Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.”
Selamat beribadah dan menjalankan salat sunah wudhu secara istiqamah. Semoga Allah SWT. mengampuni dosa-dosa kita dan memasukkan kita ke surga-Nya. Aamiin.