Inilah Batas Akhir Salat Isya’

 Inilah Batas Akhir Salat Isya’

Tahajud Sebelum Tidur, Apakah Boleh? (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Ada beberapa dalil yang berbeda tentang panjangnya waktu untuk salat Isya. Sebagian dalil yang menyebutkan bahwa akhir waktu salat Isya adalah dengan masuknya waktu subuh.

Waktu habis salat Isya’ menurut dalil tersebut ialah saat terbitnya fajar shaqid di ufuk timur. Namun sebagian dalil lainnya seolah menyebutkan bahwa akhir waktu salat Isya adalah sepertiga malam atau tengah malam.

Memang sejak dulu, dari dalilnya sudah ada kemungkinan besar terjadinya perbedaan pendapat di kalangan ulama. Sebagian dari mereka lebih cenderung kepada dalil yang pertama, sebagian lainnya cenderung kepada dalil yang kedua.

Pendapat pertama datang dari jumhur (mayoritas) ulama yang lebih cenderung untuk mengatakan batas akhir salat Isya hingga masuk waktu subuh. Dasarnya adalah ketetapan dari nash yang menyebutkan bahwa setiap waktu salat itu memanjang dari berakhirnya waktu salat sebelumnya hingga masuknya waktu salat berikutnya.

Dari Ibni Umar ra bahwa nabi Saw bersabda, “Syafaq itu adalah warna kemerahan, bila syafq itu sudah hilang, maka telah wajib salat.” (HR Ad-Darquthuny).

Dari Abi Qatadah ra Rasulullah Saw bersabda, “Tidaklah tidur itu menjadi tafrith, namun tafrith itu bagi orang yang belum salat hingga datang waktu salat berikutnya.” (HR Muslim).

Salat Isya’ Menjelang Subuh Tetap Sah

Dengan pengecualian waktu salat Subuh, di mana batas akhirnya bukan dengan masuknya waktu Zuhur. Melainkan dengan terbitnya fajar. Selebihnya semua waktu salat berakhir dengan masuknya waktu salat berikutnya.

Selanjutnya pendapat kedua, kelompok kedua lebih cenderung mengatakan. Waktu untuk salat Isya berakhir dengan masuknya sepertiga malam atau lewat tengah malam. Dalilnya ada beberapa, di antaranya hadis berikut ini:

Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Seandainya aku tidak memberatkan umatku, aku perintahkan mereka untuk mengakhirkan atau menunda salat Isya hingga sepertiga malam atau setengahnya.” (HR Ahmad, Ibnu Majah dan Tirmizy).

Dari Anas bin Malik Rra bahwa Rasulullah Saw menunda salat Isya hingga tengah malam, kemudian barulah beliau salat. (HR Muttafaqun Alaihi).

Dari Ibnu Umar ra bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Waktu salat Isya hingga tengah malam.” (HR Muslim dan Nasai)

Waktu pilihan oleh para ulama dari jumhur, semua hadis yang menunjukkan akhir batas waktu salat Isya yang hanya sepertiga atau 1/2 malam. Tidak dipahami sebagai batas terakhir, melainkan sebagai waktu yang bersifat ikhtiyari, yakni pilihan.

Dengan begitu, bila seseorang salat Isya pada beberapa menit menjelang masuknya waktu subuh, tetap sah dan masih dalam waktu yang dibenarkan. Namun hal itu bukan menjadi pilihan yang baik. Walahu a’lam.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *