Inilah 7 Keberkahan dalam Sahur
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim disebutkan bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Sahurlah, maka sesungguhnya di dalam sahur ada berkah.”
Hadits yang rasa-rasanya sering sekali diperdengarkan setiap kali bulan Ramadhan datang. Berkah apa yang ada pada kegiatan sahur?
Abdullah bin Shalih Al-Fauzan, dalam bukunya Ahadits Shiyam Ahkam wa Aadab memaparkan 7 (tujuh) berkah dalam sahur, yaitu:
Satu, ketakwaan dalam beribadah. Hal ini menjadi berkah karena sahur memenuhi asupan yang dibutuhkan tubuh untuk berkegiatan, seperti mendirikan shalat, memperbanyak tadarus Al-Qur’an dan berdzikir.
Sebaliknya, rasa lapar dapat menjadi salah satu alasan orang untuk malas beribadah, dan melakukan kegiatan sehari-hari.
Karena salah satu fungsi sahur adalah untuk memenuhi asupan yang dibutuhkan tubuh selama puasa, maka sahur yang halalan thayyiban atau halal dan baik perlu diutamakan.
Salah satu contohnya dengan melihat acuan “isi piringku” dari Kemenkes, yakni 50% untuk porsi sayur dan buah, 50% lainnya untuk karbohidrat dan protein.
Dua, mencegah perangai buruk. Viren Swami, seorang Profesor psikologi sosial dan Direktur pusat masyarakat di Universitas Anglia Ruskin, Inggis menemukan korelasi antara kelaparan dan kemarahan.
Dari 64 sampel, hasilnya adalah, 37% orang yang lapar akan merasa mudah tersinggung, dan 34% merasa lebih mudah marah.
Maka salah satu berkah dari sahur adalah untuk mencegah potensi mudah tersinggung dan marah, khususnya pada siang hari saat berpuasa.
Bukankah esensi dari puasa adalah untuk menahan segala bentuk hawa nafsu, seperti lapar, haus, hingga amarah?
Tiga, menjadikan puasa menjadi ringan. Sahur seperti sebuah persiapan bagi mereka yang akan berpuasa dalam menjalani aktivitas hariannya.
Tentu saja ini menjadi berkah tatkala ibadah puasa tidak menjadi beban. Dampak dari ringannya menjalankan puasa, maka kecintaan muslim pada puasa akan bertambah, sehingga kualitas ibadah saat berpuasa pun turut membaik.
Bisa dibayangkan jika cuaca siang yang begitu terik harus dilalui dengan berpuasa, maka bagi muslim yang melewatkan sahur, tentu saja akan puasa akan terasa sangat berat.
Belum lagi kemungkinan dehidrasi yang sewaktu-waktu menyerang. Namun sebaliknya, bagi muslim yang telah mengawali puasanya dengan sahur, kemungkinan-kemungkinan yang membuat puasa menjadi berat lebih dapat diantisipasi.
Empat, meneladani sunah Nabi. Dalam kitabnya, Abdullah menjelaskan juga barang siapa yang niat saat sahurnya adalah untuk mengikuti perbuatan Nabi, maka sahurnya menjadi ibadah, yang akan diganjar pahala untuk niatnya ini.
Dan barang siapa yang niat saat sahurnya dengan makan dan minumnya agar menjadi kekuatan dalam menjalankan puasa, maka dia pun akan diberikan ganjaran sesuai apa yang diniatkan. Bukankah ini juga termasuk berkah yang luar biasa?
Lima, Allah dan malaikat bershalawat atas orang yang bersahur. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abi Syaibah dan Ahmad, dari Abi Sa’id Al-Khudri RA berkata:
“Rasulullah saw. bersabda: “Makan di waktu sahr/sebelum fajar (sahur) adalah berkah, maka jangan ditinggalkan, walau hanya dengan meneguk seteguk air. Maka sesungguhnya Allah dan malaikatnya bershalawat atas orang-orang yang bersahur.”
Enam, sahur membedakan puasa muslim dengan ahli kitab. Hal ini tertuang dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah saw. bersabda:
“Yang memisahkan (membedakan) puasa kita (muslim) dan puasanya ahli kitab adalah makan sahur.”
Ini menjadi berkah lainnya dari makan sahur. Sebagaimana diketahui bahwa puasa ahli kitab dimulai sejak mereka bangun tidur, tanpa didahului sahur sebelumnya.
Tujuh, jamaah shalat fajr menjadi lebih banyak. Pada bulan Ramadhan dengan rutinitas makan sahur di dalamnya, jamaah shalat fajr di masjid menjadi jauh lebih banyak dari bulan-bulan lainnya.
Hal ini dikarenakan pada saat Ramadhan, banyak muslim yang bangun untuk sahur, dan tetap terjaga sembari menunggu waktu subuh.
Dan tidak sedikit yang menunggu datangnya subuh dengan melakukan shalat fajr berjamaah di waktu terbaiknya. Inilah berkah yang lain dari sahur yang tertulis dalam kitab Ahadits Shiyam Ahkam wa Aadab.
Jika dalam sahur saja ada setidaknya tujuh berkah di dalamnya, akankah kita melewatkan begitu saja setiap momen sahur yang ada? []