Inilah 4 Tips Pertahankan Spiritualitas Pasca Tunaikan Ibadah Haji
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Bulan Haji memang sudah berlalu. Akan tetapi, semangat dan peningkatan spiritualitas selama melaksanakan haji haruslah tetap dijaga pasca menunaikan ibadah haji.
Ada beberapa strategi atau tips yang dapat membantu Anda yang telah menunaikan ibadah haji untuk menjaga hasil perjalanan spiritual haji.
Perjalanan haji berakhir pada pertengahan Juni di kota suci Mekkah tahun ini, saat sekitar dua juta peziarah dari seluruh dunia melaksanakan ritualnya.
Haji, kewajiban agama wajib bagi umat Islam yang mampu secara fisik dan finansial, dipandang sebagai kesempatan untuk meneguhkan kembali iman, mencari pengampunan, dan memulai hidup baru.
Nabi Muhammad pernah dikutip mengatakan bahwa siapa pun yang melakukan haji demi Allah dan menjauhi dosa akan kembali ke rumah seolah-olah dia dilahirkan kembali. Hal ini juga telah disorot oleh hadis dari ahlul bayt.
Senantiasa Menghidupkan Memori dan Momen Saat Berhaji
Setelah kembali ke rumah dari perjalanan ini, seseorang mungkin merasa sangat sulit untuk mempertahankan tingkat spiritual haji yang tinggi.
Namun, ada beberapa strategi yang dapat membantu para peziarah menjaga apa yang telah mereka peroleh selama perjalanan suci tersebut.
Dengan mengingat momen-momen kedekatan yang mendalam dengan Tuhan selama haji, para peziarah dapat menyalakan kembali hasrat mereka terhadap yang ilahi.
Pada dasarnya, para peziarah perlu mengingat momen saat mereka mendaki Gunung Arafat untuk berdoa kepada Tuhan, momen saat mereka melempar batu ke Rami al-Jammarat untuk mengusir Setan, dan banyaknya tawaf mereka di Kakbah yang Suci.
Membangun Komunitas
Strategi kedua melibatkan pembangunan komunitas dengan sesama peziarah.
Membentuk kelompok berdasarkan praktik keagamaan bersama, seperti membaca Al-Quran.
Pertemuan rutin dan saling mendukung di antara kelompok-kelompok ini dapat membantu menjaga momentum spiritual yang diperoleh selama haji yang sebagian, sekali lagi, menjaga kenangan haji tetap hidup.
Merangkul kegembiraan pengabdian kepada Allah
Langkah ketiga dalam menjaga spiritualitas haji melibatkan pengakuan bahwa Tuhan menghendaki para peziarah untuk mengalami kegembiraan pengabdian.
Sekarang, sebagai seorang haji, seorang peziarah harus bercita-cita untuk menumbuhkan rasa pengabdian ini dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Jika Allah menghendaki mereka untuk menjaga wudhu secara teratur, bangun di malam hari untuk salat, menunjukkan belas kasihan dengan membantu keluarga dan orang-orang terkasih, maka jamaah haji harus melakukan praktik-praktik ini.
Menjauhi Segala Hal yang Haram
Strategi terakhir adalah komitmen untuk menghindari tindakan yang dianggap haram (dilarang) dalam Islam.
Terlibat dalam yang haram dapat menghalangi hubungan spiritual seseorang dan menghalangi kenikmatan jiwa akan keintiman ilahi.
Keempat strategi ini memberikan peta jalan bagi jamaah haji untuk membawa esensi spiritual haji ke dalam kehidupan sehari-hari mereka, menumbuhkan perjalanan iman dan pengabdian yang berkelanjutan. []