Ini Empat Jalur Ampuh Tangkal Radikalisme
HIDAYATUNA.COM, Tegal – Isu-isu radikalisme, dewasa ini, menjadi salah satu titik fokus Pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-KH Mar’uf Amin (Jokowi-Mar’uf). Selain itu, ia menegaskan bahwa penanggulangan radikalisme itu harus dilakukan secara komprehensif, dari hulu ke hilir, dan juga struktural maupun kultural.
“Karena itu tidak hanya menangani dari hilir, yaitu deradikalisasi, tapi juga harus merupakan penangkalan. Kontra-radikalisme untuk mencegah orang-orang supaya tidak terpapar, jadi pencegahan,” ungkapnya, di Jakarta, Jumat (08/11/2019).
Ada beberapa jalur masuknya radikalisme. Jalur pertama adalah lewat layanan pendidikan yang merupakan jalur yang dilakukan oleh kelompok-kelompok radikal. Dari mulai sekolah dasar, sekolah menengah pertama, bahkan sampai ke perguruan tinggi.
“Radikalisme di perguruan tinggi kan sudah dijelaskan, banyak perguruan tinggi yang banyak terpapar radikalisme,” katanya.
Kedua adalah jalur keagamaan yang akan dilakukan pemerintah untuk meluruskan pemahaman keagamaan yang terkena radikalisme, supaya tidak salah memahami. Sementara ketiga adalah jalur kepegawaian atau ASN (aparatur sipil negara).
“Mereka yang masuk ASN harus steril dari radikalisme. Jadi, tidak begitu saja bisa masuk,” paparnya.
Terakhir, jalur kempat adalah jalur yang menyangkut pihak-pihak yang bergerak di bidang kemasyarakatan, seperti dakwah, komunitas politik, komunitas sosial yang sangat berpotensi menjadi bagian yang harus ditangkal supaya tidak terpapar radikalisme.
“Jadi, jalur-jalur itu harus kita lakukan. Maka, pemerintah harus menjadikan radikalisme sebagai arus utama penanganannya,” tegasnya.
Dalam pandangannya, pendidikan kemadrasahan, kepesantrenan, secara umum tidak terkena radikalisme. Pesantren pada umumnya, lebih lanjut, sudah tidak menjadi masalah, kecuali pesantren-pesantren tertentu yang sudah terkena virus radikalisme.