Ini Bantahan China Soal Penghancuran Ribuan Masjid di Xinjiang

 Ini Bantahan China Soal Penghancuran Ribuan Masjid di Xinjiang

Penghancuran Masjid

Hidayatuna.com, Cina – China menolak klaim soal penghancuran dua pertiga masjid di Daerah Otonomi Xinjiang, yang mayoritas Muslim oleh pihak berwenang. Beijing pun menyangkal keberadaan 380 kamp yang diduga digunakan dalam rencana memaksa Muslim Uighur meninggalkan bahasa dan kepercayaan mereka.

Sebelumnya, China juga tidak menyangkal adanya proses pendidikan ulang besar-besaran dengan tujuan memberantas terorisme di wilayah tersebut. Kebijakan ini mendapat pujian dari Sekretaris Partai Komunis, Xi Jinping karena dianggap sebagai sesuatu hal yang berhasil.

Sekitar 16 ribu masjid di Xinjiang atau 65 persen dari total, telah hancur atau rusak akibat kebijakan pemerintah. Masjid tersebut sebagian besar dihancurkan dari 2017.

Informasi tersebut merujuk sebuah laporan “Cultural Erasure” oleh Australian Strategic Policy Institue (ASPI) terbitan 24 September.

Para peneliti menemukan kurang lebih 8.500 masjid telah mengalami penghancuran secara langsung. Sebagian besar, tanah tempat bangunan-bangunan yang dihancurkan itu pernah berdiri tetap kosong. Ini didapat dari pencocokan hasil pengamatan menggunakan citra satelit,

Selain itu, lebih 30 persen situs suci Islam penting, di antaranya tempat suci, kuburan dan rute ziarah. Termasuk banyak yang dilindungi oleh hukum China telah dihancurkan di seluruh Xinjiang. Kemudian tambahan 28 persen telah rusak atau diubah dalam beberapa cara.

Dalam laporan yang diterbitkan ASPI yaitu “Documenting Xinjiang’s Detention System” menyatakan, lokasi lebih dari 380 fasilitas penahanan yang dicurigai di Xinjiang dalam apa yang disebut sebagai database terbesar dari fasilitas penahanan Xinjiang yang ada.

Data ini pendapat pernyataan penolakan dari Surat Kabar China yang pro-Beijing, yakni Global Times yang menyebut data tersebut adalah fitnah belaka. Global Times justru menulis Xinjiang memiliki sekitar 24 ribu masjid, satu untuk setiap 530 Muslim, jumlah 10 kali lebih banyak daripada di AS. (Hidayatuna/AS)

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *