Ini Alasan Gus Baha Suka Guyon
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Ulama muda ‘alim asal Rembang, Jawa Tengah, KH. Ahmad Baha’uddin Nursalim atau lebih dikenal dengan Gus Baha’ menjelaskan mengapa dirinya suka guyon (bercanda) dalam menjalani hidup sehari-hari.
Menurut ulama ahli turats klasik ini, ia merasa malu sama Allah SWT jika dalam hidupnya selalu sepaneng dan tidak pernah guyon. Ia beranggapan kalau tidak ada guyon dan hanya selalu cemberut, kesannya tidak ridha dengan qadar qadarnya Allah SWT.
Hal itu pernah disampaikan oleh Gus Baha pada kesempatan ceramah ngajinya. Atas dasar itulah Gus Baha merasa perlu dalam menjalani kehidupan ini harus ada guyonnya tidak melulu serius, seakan tampak cemberut dan kelihatan sedih.
“Saya itu malu sama Allah kalau dalam hidup ini tidak ada guyon, bercanda, karena kalau cemberut, kelihatan sedih, kesannya kok tidak ridha sama qada dan qadar Allah,” ujar Gus Baha dikutip Hidayatuna.com, Rabu (22/7/2020).
Menurut Gus Baha, orang yang terus-terusan membiarkan rasa gelisah dalam hidupnya, maka lama-lama ia akan menimbulkan rasa tidak syukur. Untuk itu, rasa gelisah ini kata Gus Baha harus dilawan dengan memaksa diri untuk selalu ceria dan bahagia.
“Karena kalau kita punya rasa gelisah itu, biasanya lama-lama tidak ridho pada qada’ qodar. Jadi harus ceria,” ujarnya.
“Lo, saya sebagai manusia sering susah. Tapi saya paksa. Susah itu saya hilangkan. Karena kalau saya rasakan susah terus, lama-lama saya gak ridho sama qada’ qodar. Makanya saya paksa seneng. Kalau sudah terbiasa, lama-lama nanti tidak bakal merasa susah,” sambungnya.
Sebagai informasi, Gus Baha adalah sosok ulama muda yang memiliki tingkat keilmuan yang tinggi. Bahkan ahli tafsir al-Quran, Prof Quraish Shihab memuji Gus Baha karena mampu menguasai detail tafsir al-Quran berikut fikihnya.
Pengakuan serupa juga sempat dilontarkan Ustadz Adi Hidayat dan Ustadz Abdul Somad mengenai kealiman dari sosok Gus Baha.