Ini 9 Alasan Mengapa Santri Menjadi Laboratorium Perdamaian

 Ini 9 Alasan Mengapa Santri Menjadi Laboratorium Perdamaian

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin mengungkapkan sejumlah alasan mengapa pesantren menjadi laboratorium perdamaian. Dalam hal itu, ia menjelaskan ada sembilan alasan.

Pertama, menurutnya, di pesantren memiliki kesadaran beragama dan berbangsa. Kedua, referensi pembelajaran terbuka, sehingga para santri mengenal berbagai kitab dari lintas madzhab.

“Santri dididik belajar terima perbedaan dari sumber hukum otentik,” ucap Kamaruddin dalam keterangannya dikutip Rabu (23/10/2019).

Ketiga, pesantren mendidik para santrinya untuk selalu berkhidmah dan mengabdi kepada masyarakat, serta bangsa. Keempat, pesantren mengajarkan kemandirian, kerjasama dan sikap saling membantu.

“Kelima, pesantren menjadi laboratorium perdamaian, karena di lembaga ini, gerakan seni dan sastra tumbuh subur. Hal itu berpengaruh pada prilaku seseorang dalam ekspresi keindahan, harmoni, dan kedamaian,” ucapnya.

Keenam, pesantren memiliki kelompok diskusi mulai dari remeh hingga yang dianggap serius.

ketujuh, melalui pesantren, khazanah kearifan lokal masih tetap dilestarikan.

“Pesantren tidak suka meresahkan masyarakat, malah membina masyarakat,” tegasnya.

Dan yang terakhir yang kesembilan adalah menjadi ladang penanaman spiritual, serta pembersihan hati melalui amalan zikir dan puasa.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *