Ingin Rezeki Lancar, Jangan Berhenti Mendoakan Orang Tua

 Ingin Rezeki Lancar, Jangan Berhenti Mendoakan Orang Tua

Melampau Batas dalam Doa (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta — Pimpinan Majelis Ilmu dan Dzikir Ar-Raudhoh, Surakarta, Jawa Tengah, Habib Novel Alaydrus berpesan agar mendoakan orang tua setiap waktu. Baik yang masih hidup maupun yang sudah tiada. Sebab jika berhenti, maka akan menghentikan rahmat Allah SWT.

“Dalam hidup ini manusia kan butuh rezeki. Pulang pagi berangkat malam demi mencari rezeki. Kunci rezeki ada di mana itu? Mendoakan orang tua, baik yang masih hidup atau yang sudah meninggal,” kata Habib Novel.

Dilansir dari tayangan video Instagram, @kajian.habibnovel.surakarta, Sabtu (8/1/2022) beliau menjelaskan, “Orang yang tidak mendoakan orang akan terputus dari rezeki Allah. Kalau pingin rezekinya tidak terputus-putus, maka doakanlah orang tua setiap waktu,” imbuhnya.

Ia mengatakan bahwa mendoakan kedua ayah dan ibu itu jangan hanya sekali dalam sehari.

“Jadi kalau pengen rezekinya nggak putus-putus maka doanya juga jangan putus-putus, jangan cuma sehari sekali. Kalau tanpa henti baik yang masih hidup maupun yang sudah dia tiada maka rezeki kita akan datangkan rezeki dari segala arah,” ucap putra pertama dari Habib Muhammad Alaydrus itu.

Ia mengingatkan, bahwa kedudukan orang tua itu sangat penting bagi anak, “hal ini menunjukkan bahwasanya kedudukan orang tua luar biasa baru berhenti mendoakan orang tua, Allah akan menghentikan rezeki,” pungkasnya.

Kasih Sayang Orang Tua

Setiap orang tua pasti menginginkan agar anak-anaknya bisa tumbuh menjadi anak saleh dan saleha. Oleh karena itu, orangtua rela berjuang untuk anak-anaknya sejak kita masih kecil. Mulai dari mengurus dan merawat kita sejak bayi, memberikan asupan gizi yang baik, memberikan pendidikan yang layak, dan masih banyak lagi.

Melalui perjuangan besar orang tua terhadap anaknya tersebut, maka Islam pun sangat menganjurkan agar setiap anak selalu berbakti kepada kedua orang tuanya. Selain berbakti, Islam juga melarang setiap anak untuk bersikap durhaka kepada orang tuanya.

Tak sedikit dari anak yang ketika sudah tumbuh dewasa dan merasa mampu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, ia tak lagi memikirkan orang tuanya. Tentu hal ini menjadi kesedihan tersendiri bagi setiap orang tua. Di mana saat hari tuanya menginginkan untuk bisa berkumpul bersama anak-anak serta cucu-cucunya, justru harus merasa kesepian.

Sebagaimana firman Allah SWT di dalam surat Al-Ahqaf ayat 15 yang artinya:

Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan, sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun dia berdoa,

“Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridhai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sungguh, aku termasuk orang muslim.”

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *