Ingatlah Ini Ketika Anda Galau

 Ingatlah Ini Ketika Anda Galau

Ilustrasi/Hidayatuna

iniHIDAYATUNA.COM – Sebagai umat Islam, kita tidak akan lepas dari perasaan gelisah, gundah, atau yang disebut galau bahkan bahagia sekalipun. Perasaan semacam ini tentu merupakan ujian sebagai umat muslim untuk terus mengingat Allah.

Hal ini menandakan bahwa manusia tidak bisa bersikap sombong dengan meninggalkan keterlibatan Allah dalam dirinya. Tidak bisa meninggalkan ingatan dalam dirinya bahwa Allah-lah yang berkuasa atas hidupnya, bahkan seisi dunia ini.

Allah sebagai Tuhan Sang Pencipta Alam dan seluruh isinya, berkuasa atas segalanya. Sedangkan kita hanya bagian makhluk kecil yang tidak bisa melakukan apa pun tanpa bantuan orang lain, kecuali pertolongan dari Allah.

Percaya dan yakin kepada Allah, menjadi rukun iman pertama yang harus diyakini oleh Allah. Maka menjadi sebuah kelemahan saat kita meragukan kebesaran Allah. Apalagi ketika kita menghadapi cobaan, baik cobaan kebahagiaan maupun cobaan penderitaan yang mengiringi kita dalam hidup.

Kalaupun berbagai cobaan yang muncul dalam hidup kita, ketika kita masih diberikan nikmat iman. Nikmat ini menjadi begitu luar biasa bagi seoang hamba yang tahu diri. Bahwa dirinya tidak bisa berbuat apa pun selain tanpa pertolongan Allah.

Mengingat Allah Adalah Nikmat Iman

Syaikhul Islam Ibnu Taimiah Rahimahullah berkata: “Nikmat Allah yang paling besar terhadap mereka adalah perintahnya kepada mereka untuk beriman dan hidayah yang dia berikan kepada mereka. Mereka ini-lah orang yang paling besar nikmatnya secara mutlak yang disebutkan dalam firman Allah Ta’ala,

( اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ * صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ )

Artinya: Tunjukilah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan orang yang Engkau beri nikmat kepada mereka.” (QS. Al-Fatihah: 6-7)

Nikmat iman ini yakni dengan mengingat Allah. Kita yakin bahwa  Allah akan selalu membersamai dan menghibur hati kita, menenangkan hati, menghidupkan hati kita. Sebab Nikmat Iman adalah nikmat yang paling luar biasa yang diberikan kepada seseorang. Sebab apapun yang terjadi, susah maupun senang, bahagia ataupun menderita, ia tetap mengingat Allah.

Dalam Al-Quran Allah menjelaskan pada Surat Ar-Ra’d Ayat 28:

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.

Untuk mengubah suasana hati dari gelisah, gusar, dan sedih menjadi lebih tenang dengan kembali mengingat Allah dan Rasulnya merupakan salah satu solusi terbaik bagi kaum muslimin. Bukti bahwa Allah terus mebersamai hamba-Nya ini yakni  La tahzan innallaha ma’ana ( لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا).

Perlu kita pahami bahwa banyak sekali aspek yang bisa kita ingat tentang kegelisahan, kegalauan, kesenangan bahkan penderitaan yang kita alami sebagai manusia. Itu semua merupakan sebuah keniscayaan dalam menjalani kehidupan sehingga tidak berlebihan, ketika kita bisa mengelola diri kita sendiri untuk selalu mengingat Allah dengan berzikir maupun membaca Alquran.

Muallifah

Mahasiswa S2 Universitas Gajah Mada, Penulis lepas

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *