Indeks Literasi Zakat di Indonesia Masih Belum Mendalam

 Indeks Literasi Zakat di Indonesia Masih Belum Mendalam

Literasi Zakat

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Badan Pengurus LAZISMU Pusat, Prof. Hilman Latief membeberkan fakta bahwa pemahaman masyarakat muslim Indonesia mengenai literasi zakat masih belum mendalam.

Berdasarkan hasil riset yang dilakukan PUSKAS BAZNAS menunjukkan indeks literasi zakat di masyarakat masih tergolong moderate.

Dimana mereka secara istilah memang sudah tidak asing dengan kata zakat, namun dari mereka ini ternyata masih banyak yang tidak bisa membedakan antara zakat dengan infak sodaqoh.

Adapun merujuk data PUSKAS BAZNAS, indeks literasi zakat nasional pada tahun 2020 masih di angka 66,78.

“Saat ini, masyarakat tahu zakat, tetapi mereka tidak paham secara mendalam akan zakat. Masih banyak pertanyaan yang muncul, termasuk dari kalangan millennial, tentang beda zakat dengan infaq ataupun sodaqoh,” kata Hilman Latief dikutip Hidayatuna.com, Rabu (30/9/2020).

Untuk itu, lanjut dia perlu upaya edukasi lagu untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang zakat. Tujuannya agar masyarakat muslim paham detail dalam melakukan pengolahan zakat mereka.

“Kami berharap, melalui riset dan pemahaman yang tinggi akan zakat, maka potensi filantropi Muhammadiyah melalui zakat dapat diperkuat,” jelasnya.

Hilman menilai ada tiga sebab mengapa proses realisasi zakat di masyarakat kurang maksimal. Pertama karena literasi zakat yang masih belum tinggi. Kedua, Sumber Daya Manusia (SDM) dari pihak pengelola zakat yang masih terbatas. Dan ketiga adalah mengenai masalah regulasi zakat.

Sementara itu menurut Peneliti PUSKAS BAZNAS, Abdul Azis YE, skor pemahaman dasar zakat maupun skor indeks literasi zakat masih pada tahap moderat, yakni masing-masing 72,21 dan 66,78.

“Untuk skor pemahaman lanjutan zakat tercat rendah, yakni 56,68. Oleh karena itu, dibutuhkan edukasi untuk meningkatkan literasi zakat,” ungkapnya.

Catatan lainnya lanjut dia, tingkat literasi zakat di kalangan anak muda masih terhitung rendah.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *