Ilmuwan Muslim al-Biruni, Penentu Arah Kiblat yang Kaya Inovasi

 Ilmuwan Muslim al-Biruni, Penentu Arah Kiblat yang Kaya Inovasi

Jamsyid Giatsuddin Al-Kasyi: Sang Matematikawan dan Ahli Astronomi Islam (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Abu Rayhan Muhammad ibn Ahmad al-Biruni (973-1050 M) adalah salah satu ilmuwan pertama yang menentukan arah kiblat dan pergerakan bumi. Ia juga berhasil menghitung luas bumi berkat penguasaan matematikanya.

Warisan ilmiah yang dimiliki al-Biruni merupakan salah satu jenis aset budaya yang paling penting, dan dunia Muslim turut menikmati warisan ini.

Para ilmuwan sering meniru karya para sarjana sebelumnya, namun al-Biruni termasuk ulama yang menawarkan penemuan-penemuan baru. Dia menulis beberapa karya yang hanya tersisa tiga hari ini.

Carl Eduard Sachau (1845-1930 M) adalah seorang orientalis Jerman yang menerjemahkan “Kitab Ta’rikh al-Hind” al-Biruni. Kitab itu merupakan ensiklopedis tentang India yang diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman dan Inggris.

Jika tidak ada terjemahannya, buku itu bisa saja dihancurkan seperti beberapa karya polymath Iran lainnya.

Al-Biruni mencoba memasukkan matematika ke dalam bidang studi lain karena ia percaya bahwa setiap sains harus dapat dibenarkan dengan matematika. Hari ini kita melihat bahwa matematika memainkan peran utama dalam ilmu-ilmu lain seperti psikologi.

Dia menerjemahkan buku-buku Sansekerta tentang Geometri Euclid dan Astrolabe ke bahasa Arab. Ia berhasil menghitung sinus sudut 1 sekaligus menentukan arah kiblat. Di atas segalanya, ia menyoroti gerakan rotasi bumi yang selama ini jarang dibahas.

Al-Biruni dikenal sebagai matematikawan, astronom, sejarawan, dan ilmuwan alam. Dia mahir dalam bahasa Persia, Kwarazmian, Arab, dan Sansekerta sementara juga akrab dengan Yunani kuno, Ibrani, dan Syria.

 

 

Sumber : IQNA

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *