Ikut Protes Black Live Matter, Muslimah AS Dipaksa Lepas Hijab
HIDAYATUNA.COM – Penangkapan terhadap para demonstran yang mengikuti aksi Black Live Matter di Miami terus menuai kecaman publik. Sebuah petisi daring muncul setelah beredarnya kabar penangkapan seorang wanita Muslimah yang menegnakan hijab turut serta dalam aksi tersebut dengan tuduhan menentang aparat dengan kekerasan dan berperilaku tidak tertib.
Alaa Massri ditangkap bersama dengan tujuh orang lainnya pada Rabu, 10 Juni 2020 lalu. Penangkapan terhadap perempuan 18 tahun tersebut pun semakin membuat geram lantaran polisi memaksan Massri melepas hijab muslimah itu saat menjalani sesi foto penahanan.
Dilansir dari NBC News, Departemen Kepolisian Miami mengatakan penangkapan dilakukan karena para demonstran diduga melanggar ketertiban dengan menyemprotkan cat ke patung Cristopher Columbus dan Juan Ponce de Leon di Bayfront Park, Miami.
Sebanyak 45 ribu orang telah menandatangani petisi daring yang diluncurkan laman _Chane.org. Petisi tersebut menuntut pembebasan Massri. Menurut pihak demonstran, Massri yang merupakan seorang mahasiswa berpartisipasi sebagai petugas kesehatan dalam demonstrasi. Sebelum ditangkap ia diketahui tengah mengobati demonstran yang terluka.
Menurut Massri tidak hanya dipaksa untuk melepaskan hijabnya dalam sesi foto tetapi petugas juga sempat menyita hijab Massri selama 7 jam.
Juru bicara Departemen Penjara dan Rehabilitasi Miami-Dade, Juan Diasgranados mengatakan peraturan yang berlaku sebenarnya memperbolehkan penutup kepala dalam sesi foto tersebut untuk alasan agama.
“Para tahanan, yang mengklaim atau tampaknya beragama tertentu, diizinkan menjaga penutup kepala setelah digeledah dan foto penahanan telah diambil,” kata Diasgranados, juru bicara penjara tersebut, Jumat (19/6/20)
Para pendukung dari petisi mengecam keras tindakan pemaksaan pembukaan hijab karena hal tersebut pelanggaran atas kebebasan beragama.