Ide Gus Baha’ Agar Santri Berani Jelaskan Kepakaran Diri Dinilai Brilian
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Baru-baru ini dalam sebuah potongan video ceramahnya yang tersebar luas di media sosial, ulama kharismatik KH. Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha’) lewat candaannya mendorong kepada para santri untuk berani menyatakan tentang kepakaran dirinya masing-masing.
Dalam hal ini, ide Gus Baha’ soal kepakaran diri pada santri ini sebagai bentuk tingkat keprofesional, layaknya seseorang yang berani menjelaskan diri bahwa ia ahli dokter gigi, bidan, dan sebagainya.
Gus Baha’ melihat, selama ini, santri tidak ada yang berani membuat pengakuan tegas, bahwa dirinya ahli fikih, ahli kitab Fathul Wahhab, dan lainnya. Untuk itu, dirinya mendorong para santri untuk berani menjelaskan tentang kepakaran dirinya masing-masing.
Menanggapi hal itu, Alumni Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri dan juga Alumni Universitas Al-Azhar, Mesir, KH Imam Jazuli, Lc., M.A mengaku bahwa wacana yang dicetuskan oleh Gus Baha’ dinilainya sebagai ide yang brilian.
“Candaan Gus Baha’ semacam itu adalah ide brilian yang serius, karena menyangkut soal mentalitas kaum santri yang harus percaya diri, bangkit, menyaingi kepercayaan diri kaum akademisi lulusan perguruan tinggi,” ungkap Imam Jazuli dalam tulisannya dikutip Jumat (29/5/2020).
Gagasan Gus Baha’ lanjut dia, perlu direspon serius karena tidak saja menyangkut persaingan kepakaran dalam bidang ilmu, tetapi juga potensial untuk menyelamatkan publik dari belajar kepada ustad yang tidak memiliki keahlian dalam bidang agama.
“Agama yang jatuh pada tangan orang yang tidak ahli bukan saja berdampak buruk secara personal melainkan meluas pada urusan sosial dan politik,” jelasnya.