Ibu Mana yang Tak Surga
Oleh: Abdullah Hadani*
:Kepada Ibu dan engkau yang akan menjadi Ibu
Kepadamu Ibu
Aku ingin bercerita perihal sejuk dan rimbun kasih sayangmu
Melalui tawa riang dan rengek manja anak-anak kecil
Semua orang sudah wajib tahu Bu
Bahwa kasihmu tak habis dilahap rentang waktu dan getir usia
Kepadamu Ibu
Engkau pasti tak lupa, bagaimana masa kecilku yang lugu
Berpolah tingkah sesuka hati dan terkadang menangis tersedu
Berlajar berjalan sambil tertatih-tatih di rerimbun perhatianmu
Membuatmu sekektika khawatir dan menjerit histeris di hadapanku
Kepadamu Ibu
Aku suka masakan dari dapurmu yang sederhana itu—selalu terasa istimewa
Lambat laun kauajari aku bahagia—tersenyum di beranda pagi yang dipenuhi sarapan
Engkau tak pernah menunjukkan airmata kecewa di depan mataku Bu
Meski beribu sakit pernah kurakit, kau tetap berusaha mengajari bibirku tersenyum legit
Kepadamu Ibu
Airmata yang jatuh dari belantara jiwa sepertimu itu
Adalah doa-doa yang dengan tegas diamini Tuhan
Di penghujung pekat malam yang anggun aku tertegun
“Ibu, Ibu, Ibu, Bapak”.