Ibnu Sina, Hukum Alam dan Mukjizat
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Perjalanan agama (teologi) dan Sains (ilmu pengetahuan) selalau menarik untuk dikaji. Dalam tiap masa seolah membawa babak-babak baru yang argumentatif dalam tiap persinggungannya.
Membicarakan Islam dan sains tentu tidak bisa dilepaskan dengan seorang tokoh filsafat yang juga disebut sebagai kedokteran yaitu Ibnu Sina.
Sebagai seorang filsuf, Ibnu Sina memberikan kontribusi besar dalam membedah dan merasionalisasi pemahaman teologi yang oleh beberapa kalangan mengalami kebuntuan.
Segala fenomena fisik menurut Ibnu Sina memiliki penyebab yang diketahui. Sebuah gagasan berdasarkan ciri utama pendekatan ilmu pengobatan yang juga menjadi bidang keahliannya.
Maka dari itu, ia juga sangat percaya bahwa ada hukum alam tidak bisa dilanggar.
Ehsan Masood dalam bukunya Science & Islam: A History menuliskan bahwa, Ibnu Sina sangat percaya terdapat satu set prinsip yang menjelaskan sifat fisik alam semesta. Alasan penciptaannya dan hubungan antara pikiran dan tubuh.
Membincang Fenomena Mukjizat
Pandangan Ibnu Sina yang demikian menghadapi tantangan serius ketika dihadapkan kepada fenomena Mukjizat.
Sebuah fenomena yang dipercaya dan mapan dalam teologi Islam sehingga dijadikan bukti legitimasi sebuah kenabian.
Menghadapi hal itu, Ibnu Sina bersikeras dan percaya bahwa ada penjelasan. Mukjizat penyembuhan dan kebangkitan tubuh misalnya seolah terjadi dengan membengkokkan aturan hukum alam.
Kitab al-Isyarat wa At-Tanbihat Ibnu Sina menjelaskan dan memberikan legitimasi rasional atas peristiwa luar nalar (mukjizat, karamah, dan lainnya).
Seperti keyakinannya bahwa ada sebab-sebabnya yang walaupun tersembunyi yang dapat dijelaskan berdasarkan hukum alam.
Fenomena Mukjizat atau peristiwa lainnya d iluar jangkauan nalar ini terjadi berdasarkan tiga prinsip.
1. Pengaruh yang Bersifat Psikologis
Maksudnya adalah pengaruh jiwa manusia terhadap jiwa manusia lainnya tau pengaruh jiwa manusia terhadap alam. Contoh prinsip yang pertama ini adalah sihir.
2. Daya Internal Suatu Materi
Umpamanya magnet dapat menarik besi disebabkan adaya daya internal (sebab-sebab alami)dalam magnet itu sendiri. Contoh prinsip kedia ini adalah Mukjizat dan karamah.
3. Pengaruh Kekuatan Benda-Benda Langit
Ini terhadap benda-benda bumi melalui mekanisme karja tertentu atau hubungan antara jiwa-jiwa di bumi dengan jiwa-jiwa di planet.
Baik secara aktif maupun pasif yang melahirkan peristiwa aneh dan tidak masuk akal. Contohnya adalah sejenis jimat atau benda yang melindungi sesorang dari kesulitan.
Tawaran rasionalitas yang dihadirkan oleh Ibnu Sina menjadi pintu masuk. Agar kita tidak menolak mentah-mentah dan menganggap segala sesuatu yang d iluar nalar.
Bisa jadi nalar kita sendiri yang belum bisa melihat atau mampu mencari korelasi pembuktiannya.
Ibnu Sina justru berhasil memadukan filsafat dengan agama (teologi) dengan menjelaskan bahwa wahyu tidak bertentangan dengan akal. []