Ibnu Batutah, Pengelana Muslim yang Alim Alamah
Konsep Mental Health Perspektif Abu Zayd Al-Balkhi (Ilustrasi/Hidayatuna)
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Abu Abdullah Muhammad bin Abdullah Al-Lawati At-Tanji bin Batutah atau yang sering dipanggil dengan Ibnu Batutah adalah seorang pengelana muslim yang ulung. Namanya sangat terkenal di berbagai belahan dunia.
Sebagai penjelajah dunia, Ibnu Batutah ternyata merupakan sosok yang sangat alim alamah. Pria asal Maroko itu menjadi musafir dan telah menjelajahi berbagai pelosok dunia pada abad Pertengahan.
Ibnu Batutah lahir di Tangier, Maroko pada tahun 1304 Masehi. Ia meninggal pada tahun 1368 dan dimakamkan di Marrakesh, Maroko.
Dilansir dari Islamic Scientific Heritage melalui akun twitternya, profesi Ibnu Batutah adalah seorang hakim. Ia telah melakukan perjalanan lebih dari yang dilakukan oleh penjelajah lain.
Total sekitar 117.000 km telah ia lampui. Penjelajahan Ibnu Batutah ini melampaui Zheng He dengan hanya melakukan penjelajahan sekitar 50.000 km. Dirinya juga mengalahkan Marco Polo yang hanya melakukan penjelajahan dunia sekitar 24,000 km.
Dalam penjelajahannya, Ibnu Batutah mengunjungi sebagian besar dunia lama. Terdiri dari sebagian wilayah dunia yang terdiri dari Eropa, Asia, dan Afrika, termasuk Asia Tengah, Asia Tenggara, Cina, hingga Semenanjung Iberia.
Ia mengabadikan kisah perjalanannya dalam tulisan berjudul “Hadiah untuk Mereka yang Merenungkan Keajaiban Perjalanan”.
Pada bulan Juni 1325, Ibnu Batutah berangkat dari kampung halamannya untuk berziarah, ke Mekah. Dalam kurun waktu yang lama sekitar 24 tahun, ia tidak lagi kembali ke kampung halamannya.
“Saya berangkat sendirian, tidak memiliki teman seperjalanan. Orang tua saya masih terikat kehidupan, sangat berat bagi saya untuk berpisah dari mereka,” ungkap Ibn Batutah dalam tulisan manuskripnya. []
