Hukum Mengambil Sebagian dari Hasil Penggalangan Dana

 Hukum Mengambil Sebagian dari Hasil Penggalangan Dana

Dalam mendirikan masjid, madrasah atau bantuan lainnya, biasanya kita sering melakukannya dengan pengumpulan dana. Bagaimana hukum mengambilnya?

Pertanyaan:

Bolehkah orang yang melakukan pengumpulan dana untuk mendirikan masjid, madrasah, atau untuk bantuan kepada fakir miskin dan yatim, mengambil sebagian untuk dirinya sendiri?

Jawaban:

Boleh! Asal tidak melebihi dari upah sepantasnya atau sekedar mencukupi kebutuhan, apabila orang itu fakir, lain halnya kalau si penggalang dana tadi seorang yang kaya, maka tidak boleh, sebagaimana firman Allah: apabila si orang itu kaya hendaknya menjaga diri (jangan mengambil) dan apabila orang itu fakir maka hendaknya mengambil sekedarnya secara baik. Berikut keterangan dalam kitab Tuhfah al-Muhtaj

وَقِيْسَ بِوَلِيِّ الْيَتِيْمِ فِيْمَا ذُكِرَ مَنْ جَمَعَ مَالًا لِفَكِّ أُسْرٍ أَيْ مَثَلًا فَلَهُ إِنْ كَانَ فَقِيْرًا اْلأَكلُ مِنْهُ كَذَا قِيْلَ وِالْوَجْهُ أَنْ يُقَالَ فَلَهُ أَقَلُّ الْأَمْرَيْنِ قَالَ الشِّرْوَانِي (قَوْلُهُ أَيْ مَثَلًا) يَدْخُلُ مَنْ جَمَعَ لِخَلَاِص مَدِيْنٍ مُعْسِرٍ أَوْ مَظْلُوْمٍ مَصَادِرٍ وَهُوَ حَسَنٌ مُتَعَيَّنٌ حَثًّا وَتَرْغِيْبًا فِي هَذِهِ الْمُكَرَّمَةِ. قَالَ سَيِّدُ عُمَرَ أَقُوْلُ وَكَذَا يَدْخُلُ مَنْ جَمَعَ لِنَحْوِ بِنَاءِ مَسْجِدٍ. (قَوْلُهُ وَكَذَا قِيْلَ) لَعَلَّ قَائِلُهُ بَنَاهُ عَلَى مَا مُصَحِّحُ الرَفِعِي. (قَوْلُهُ فَلَهُ أَقَلُّ الْأَمْرَيْنِ) النَّفَقَةُ أَوْ أُجْرَةُ الْمِثْلِ

Disamakan dengan wali anak yatim, seperti yang telah dikemukakan, orang yang mengumpulkan harta, misalnya untuk membebeaskan tawanan. Jika dia orang yang miskin maka diperbolehkan untuk makan dari harta tersebut atau boleh mengambil satu diantara dua hal yang paling sedikit, yaitu biaya nafkah atau mengambil ujrah al-mitsli (upah standar).

Menurut al-Syirwani, yang demikian itu termasuk pula orang yang mengumpulkan harta untuk membantu menyelamatkan orang miskin yang terbelit hutang atau orang yang terdzalimi yang dirampas hartanya. Pendapat tersebut adalah pendapat yang baik dan (memang) harus seperti itu, sebagai pendorong dan penyemangat dalam perbuatan mulia ini. Demikian pendapat Sayyid Umar. Saya (al-Syirwani) berpendapat: “begitu pula orang yang mengumpulkan harta untuk membangun masjid”.

Sumber:

  • Ibn Hajar al-Haitami, Tuhfah al-Muhtaj dalam Abdul Hamid al-Syirwani, Hasyiyah al-Syirwani, (Beirut: Dar al-Fikr, t.th.), Jilid V h. 215
  • Keputusan Muktamar Nahdlatul Ulama Ke-1 Di Surabaya Pada Tanggal 13 Rabiuts Tsani 1345 H./21 Oktober 1926 M

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *