Hubungan Timbal Balik Manusia dan Alam
HIDAYATUNA.COM – Alam memiliki peranan penting untuk kehidupan manusia. Begitu pun manusia juga tidak akan pernah bisa lepas dari alam. Jika kita menilik kembali ke zaman pra sejarah, diketahui bahwa kehidupan manusia sangatlah bergantung dengan alam.
Mereka hidup menyatu dengan alam, beraktivitas bersama alam sekitarnya. Mereka juga mendapatkan makanan dari alam. Tentunya rasa penghargaan mereka terhadap alam sangatlah besar karena alam-lah yang membuat mereka bisa bertahan hidup.
Namun, jika dibandingkan dengan zaman sekarang ini, rasa penghargaan manusia terhadap alam telah banyak mengalami penurunan. Eksploitasi hutan merajalela serta pembakaran hutan yang semakin marak untuk memenuhi nafsu duniawi semata.
Semua perbuatan jahat tersebut tentunya hanyalah untuk keuntungan sendiri. Tanpa memikirkan berapa banyak hewan di dalam sana yang kehilangan habitat dan sumber makanannya.
Begitu juga dengan tumbuh-tumbuhan yang lenyap tanpa memikirkan bahwa ada banyak tumbuhan langka di dalam sana yang harus dilindungi dan dilestarikan agar tidak punah.
Islam Ajarkan Untuk Mencintai Alam
Agama Islam tidak hanya memberikan pedoman bagi manusia saja. Islam juga sangat ramah terhadap lingkungan. Bahkan mengharuskan umatnya untuk memperlakukan alam dengan baik.
Sebagaimana firman Allah SWT di dalam Al Quran surat Ar-Rum ayat 41:
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”.
Kondisi alam sangatlah bergantung pada manusia. Rusaknya alam terjadi karena tangan usil manusia demi memuaskan hasrat pribadi. Kita diberikan kesempatan untuk memanfaatkan kekayaan alam ini.
Namun kesempatan tersebut tidaklah bisa digunakan semena-mena. Kita dituntut untuk bijak dalam memanfaatkan alam. Yakni dengan mengambil hasil alam seperlunyanya saja. Bahkan kita juga dianjurkan untuk melakukan reboisasi atau penanaman kembali.
Ini dilakukan ketika kita membutuhkan hasil hutan berupa kayu, untuk kemudian kita juga harus mengganti atau menanam lagi agar pohon-pohon baru bisa kembali hadir.
Selain itu, Islam juga mengajarkan kepada umatnya agar tidak mengotori lingkungan. Sebagaimana hadis riwayat Abu Daud, Ahmad, dan Ibnu Majah:
“Jauhilah perilaku laknat, membuang kotoran di sumber air, di pinggir jalan, dan di bawah naungan pohon.”
Hadis ini begitu jelas ditujukan kepada manusia agar selalu menjaga kebersihan lingkungan dan jangan sampai mencemari lingkungan.
Berbuat Baik Pada Lingkungan, Lingkungan Juga Baik Pada Kita
Manusia dan alam memiliki hubungan timbal balik yang sangat erat. Ketika manusia memperlakukan alam secara baik, maka alam juga akan memberikan perlakuan yang baik kepada manusia.
Misalnya saja ketika manusia melakukan penebangan secara liar, di mana pohon-pohon di hutan dibabat secara habis-habisan. Apa yang akan terjadi?
Ketika musim penghujan tiba, banjir akan melanda pemukiman penduduk, serta tanah longsor yang siap melahap siapa saja tanpa pandang bulu. Hal ini dikarenakan tidak ada lagi akar-akar pohon yang kuat dan siap mencengkeram tanah.
Kita ketahui bersama bahwa hujan merupakan berkah yang diturunkan Allah SWT. Namun kecerobohan manusia, kehadiran hujan tidak lagi menjadi berkah, melainkan mendatangkan musibah.
Mirisnya, korban-korban yang terkena dampak terkadang hanyalah masyarakat biasa yang tidak memiliki keterlibatan dalam kerusakan alam. Sehingga, sudah sepatutnya jika kita benar-benar memiliki kesadaran bersama untuk menjaga alam. Hal ini sama saja dengan upaya kita untuk melindungi orang lain.
Jika kita menjaga alam dengan baik, maka bencana-bencana tersebut sangat kecil kemungkinannya akan terjadi. Sehingga dalam hal ini menyadarkan kita bahwa alam akan memberikan respon sesuai dengan apa yang kita lakukan kepadanya.
Hilangkanlah sikap egois yang hanya ingin memenuhi kesenangan dan keuntungan pribadi. Mulailah berpandangan bahwa lingkungan ini adalah bagian dari tanggung jawab kita yang diberikan Allah SWT untuk dirawat sebaik mungkin.
Dengan menjaga alam secara baik, hal ini membuktikan bahwa kita sudah memahami tujuan dari penciptaan alam. Mencintai, menjaga, dan merawat alam menjadi bukti bahwa kita adalah muslim yang cinta kepada Islam serta mengikuti sunah-sunah Nabi SAW.