Rektor IAIN Pamekasan Ajak Mahasiswa dan Staf Pakai Sarung atau Kopyah
HIDAYATUNA.COM, Pamekasan – Rektor Institut Agama Islam Negeri, atau IAIN Pamekasan, Madura, Mohammad Kosim menginstruksikan mulai hari Selasa hingga Sabtu (22-26/10/2019) mendatang seluruh mahasiswa dab staf hingga pendidik agar mengenakan sarung, baju dan kopyah selama sepekan kedepan.
Instruksi itu dinyatakan melalui Surat Edaran Nomor B.2365/In.38/PP.00.9/10/2019 tentang pakaian di Hari Santri tertanggal Sabtu (19/10/2019) kemarin. Surat itu diedarkan dalam rangka memeriahkan Hari Santri Nasional (HSN) 2019.
“Berdasar Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 22 Tahun 2015, Presiden Republik Indonesia telah menetapkan setiap tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Maka dari itu, surat edaran memakai sarung, baju dan kopiah ini sebagai salah satu bentuk apresiasi kami untuk kaum santri dan pesantren,” katanya, diterima HIDAYATUNA.COM dari surat yang telah diedarkan, Minggu (20/10/2019).
“Pada prinsipnya kita mengeluarkan surat edaran ini sebagai upaya untuk kembali merefleksikan dampak positif semangat kaum santri dan pesantren, khususnya yang sudah ikut serta menjadi bagian dari kemerdekaan bangsa dari penjajahan,” imbuh Rektor IAIN Pamekasan tersebut.
Seperti yang telah diakui bahwa instruksi tersebut tidak hanya diterapkan pada tahun ini. Namun hal itu juga sempat dilakukannya pada tahun sebelumnya dalam momentum serupa.
“Dengan meniru tradisi yang sangat kental dengan pesantren (sarungan), kita harapkan dapat membentuk karakter mahasiswa, staf maupun tenaga pendidikan di lingkungan kampus dalam membentuk tradisi ubudiyah maupun tradisi menuntut ilmu khas pesantren,” jelasnya.
Di sisi lain, pihaknya juga menilai bahwa tradisi pesantren yang selalu diientikkan dengan sarung, bukanlah sebagai tradisi kampungan dan tidak produktif. Hal itu dibuktikan dengan sederet nama besar di Indonesia, yang notabene merupakan jebolan pesantren.
“Tidak kalah penting, esensi yang dapat kita ambil melalui momen ini adalah selalu menekankan untuk memiliki sifat tawadhu’, patuh pada guru serta menghormati sesama. Hal seprti itu merupakan salah satu ciri khas kaum pesantren khususnya para santri,” tukasnya.