Hikmah Puasa, Menurut Gus Baha
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Ulama kharismatik, KH. Ahmad Baharudin Nursalim atau lebih akrab disapa Gus Baha memberikan penjelasan tentang hikmah puasa.
Gus Baha mengatakan bahwa puasa itu melatih agar merasa bahagia dengan hal-hal yang sederhana. Makanya, hebatnya Rasulullah SAW ketika memuji Ramadan dengan hal-hal yang lumrah dan wajar ;
لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ افِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّه
“Setelah baca fadhoilu Ramadan versi ulama-ulama terdahulu, kita akan tahu cara pandangan tentang Ramadan secara benar, karena niru ulama-ulama terdahulu,” ungkap Gus Baha dalam video singkat yang diunggah akun Instagram @aswaja_mengaji, dikutip Senin (25/04/2022).
Diantaranya adalah paling tidak, kata Gus Baha, ketika puasa bisa merasa lapar. Betapa sakitnya orang-orang miskin yang lapar. Di bulan puasa orang akan merasa menghormati makanan.
“Karena begitu nikmat ketika puasa, melihat makanan yang kita sepelekan, ketika tidak bulan Ramadan, ketika Ramadan akan menjadi spesial semua,” katanya.
“Air putih pun spesial bahkan sekadar pisang goreng menjadi spesial,” sambungnya.
Ia mengatakan sehebat apa pun manusia ternyata kebutuhan pokoknya, ya tetap bisa makan, baik itu orang kaya maupun miskin.
“Jadi nabi membayangkan manusia apapun hebatnya ternyata kebutuhan pokoknya ya makan. Makanya ketika berbuka itu senang sekali meskipun nggak punya mobil mewah nggak punya uang banyak ketika ketemu makanan itu senang sekali,” jelasnya.