Hikmah dari Jabir bin Abdillah, Orang Jadi Tahu Syarat Sah Shalat

Hitamnya Dahi Bekas Sujud (Ilustrasi/Hidayatuna)
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Ulama kharismatik pakar turats klasih KH. Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) menceritakan kisah dari sahabat Rasulullah, Jabir bin Abdillah saat shalat yang mengenakan baju biasa.
Dimana baju tersebut, tidak seperti layaknya yang dikenakan Rasulullah Saw.
Ia hanya mengenakan baju sederhana yang dipakai sehari-hari.
Menurut Gus Baha dari kisah sahabat Jabir bin Abdillah ini ada hikmah dan barokahnya.
Dimana sarat sahnya shalat itu tidak diukur berdasarkan seperti pakaiannya orang Arab saja, khususnya seperti yang dikenakan oleh Rasulullah.
“Saya ini Kiai Jawa, ya pakai hem seperti ini, peci hitam seperti ini dan dekat para habaib. Itu karena semua bacaannya Bukhari. Di Bukhari itu ada cerita Jabir bin Abdillah termasuk sahabat lama, sepulang (dari acara) pakai pakaian resmi dicopot, jubahnya dicopot, imamahnya dicopot. Kemudian beliau shalat, ‘aqidan thorofaihi zarihi ‘alaa adqih, sarungnya itu ditaruh ke lehernya, kemudian shalat di depan umum,” ungkap Gus Baha dikutip Kamis (8/6/2023).
Ketika ditanya, “Masa sahabatnya Nabi shalat seperti itu?”
Ia menjawab, “Biar orang tahu, kalau syarat sahnya ndak harus seideal itu,” jelasnya.
Barokahnya dari riwayat itu, kata Gus Baha, sehingga para satpam bisa shalat dengan pakaian satpam mereka.
Begitupun dengan orang Jawa, ia bisa shalat memakai pakaian Jawa.
“Karena barokahnya Jabir bin Abdillah dan beliau mengatakan, ‘Saya ini pernah menjumpai Islam bersama Rasulullah dan beliau yusholli ‘aqidan izarohu ‘alaa akikihi.’,” ujar Gus Baha.
Jadi lanjut Gus Baha, walaupun seseorang sedang memakai seragam pegawai SPBU, yang penting menutup aurat, ia secara syariah sah melakukan shalat. []