Hati-Hati Dengan Toxic Family, Ketahui Tandanya dan Hindari
HIDAYATUNA.COM – Seperti kita ketahui bersama bahwa keluarga adalah tempat pertama kita saat terlahir ke dunia ini. Keluarga sudah sepatutnya menjadi tempat berlindung, melimpahkan kasih sayang, yang sehat, berdiskusi dengan hati, dan menjadi tempat yang paling hangat. Tentu saja setiap anggota keluarga akan merasa nyaman berada di dalamnya.
Namun, pada kenyataannya tidak semua keluarga bisa seperti itu. Ada keluarga yang memiliki hubungan antar anggotanya tidak baik sehingga menimbulkan rasa ketidaknyamanan saat sedang berkumpul bersama. Bahkan untuk berbicara pun, akan menjadi hal yang harus dilatih untuk melakukan atau tidak.
Jika terjadi kondisi tersebut, bisa jadi kamu berada dalam lingkaran toxic family. Di mana kondisi keluarga yang tidak baik bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Baik karena sudah turun-temurun menjalankan kehidupan keluarga yang tidak terlalu dekat, komunikasi yang tidak terjalin dengan baik sejak memulai rumah tangga, dan kemungkinan faktor lainnya.
Toxic Family Berbahaya Untuk Mental Dan Fisik
Banyak orang yang tidak sadar bahwa dirinya berada di antara toxic family. Bisa saja karena sudah terbiasa, sehingga menganggap kondisi tersebut sebagai sesuatu yang wajar. Namun, tahukah kamu bahwa jika toxic family itu terus-terusan dilakukan, maka akan membahayakan mental dan fisikmu.
Kamu bisa saja merasa tertekan, lalu jika sudah tidak kuat menahannya, kamu akan mengalami stres bahkan depresi. Jika bentuk toxic family itu adalah dengan main tangan, maka ini akan berdampak buruk pada fisik kamu. Bisa berupa luka maupun memar akibat perlakuan fisik yang kasar. Sehingga tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan trauma bagi dirimu hingga waktu yang tidak tentu.
Bentuk-Bentuk Toxic Family yang Kerap Terjadi
Ada berbagai bentuk toxic family yang sering terjadi. Diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Jarang Memberikan Apresiasi
Sebagai anak, kita pastinya berharap bisa mendapat apresiasi dari orang tua setelah kita berhasil melakukan sesuatu. Apresiasi tidak diberikan karena biasanya tidak sesuai dengan standar yang dimiliki. Meskipun kita sudah berusaha mati-matian, tapi kalau tidak sesuai standarnya, apresiasi itu tetap tidak akan kita dapatkan.
2. Membanding-Bandingkan
Inilah fenomena yang sering dialami oleh sebagian besar anak. “Itu anaknya si A bisa keterima di kampus X. Masak kamu gak bisa. Kamu jangan mau kalah sama dia.” Inilah bentuk toxic family yang tanpa disadari orang tua telah membuat anaknya merasa tidak percaya diri dan merendahkan kemampuan yang dimilikinya. Padahal setiap anak memiliki kemampuan dan minatnya masing-masing.
3. Terlalu Mengatur Kehidupan Anggota Keluarga
Tidak jarang karena orang tua merasa bahwa dirinya memiliki hak penuh atas anak-anaknya, maka mereka bisa dengan bebas untuk mengatur anaknya. Misalnya dalam memilihkan jurusan di SMA apakah IPA atau IPS, mengharuskan untuk mendapatkan pekerjaan tertentu, sampai masalah jodoh pun turut diatur. Padahal setiap anak pastinya memiliki pertimbangan tersendiri untuk kemudian memutuskan yang terbaik.
4. Kekerasan Fisik
Bentuk dari toxic family yang tidak kalah parahnya adalah kekerasan fisik yang sampai melukai bagian tubuh tertentu. Bahkan hal ini sudah menjadi suatu kebiasaan yang dianggap wajar saja. Namun, tahukah kamu bahwa kejadian ini bisa berlanjut saat kamu sudah hidup berumah tangga? Yang mana kamu akan menggunakan cara sama untuk diterapkan pada keturunanmu kelak.
Itulah bentuk-bentuk-bentuk keluarga beracun yang terjadi di sekeliling kita. Dengan perlakuan tersebut, bukan saja akan menyakiti mental dan fisik kita, tetapi kita juga tidak bisa merasakan betapa hangatnya sebuah keluarga.
Padahal di dalam hati kita menginginkan keluarga yang harmonis. Namun karena bentuk toxic family yang sudah mendarah daging dan terasa canggung untuk membina hubungan yang baik di keluarga, maka keluarga yang harmonis itu sebatas angan-angan saja. Kita pun harus segera menghindarinya agar tidak menimbulkan dampak yang lebih fatal untuk kesehatan diri sendiri.