Hasud dan Dampaknya pada Masa Depan Anak

 Hasud dan Dampaknya pada Masa Depan Anak

Ustadz Abdul Somad Kagum Cara Mendidik Anak Ala Mbah Moen (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Hasud atau penyakit hati yang serius sekali dampaknya hingga dibahas dalam satu surat khusus di Alquran yakni dalam surah al-Falaq. Hasud ini bentuknya bisa menjadi galau atas kebahagiaan orang lain.

Siapa yang terkena penyakit satu ini, maka hilanglah kebahagiaannya di dunia dan akhirat. Di dunia gelisah terus sebab kebahagiaannya baru muncul tatkala orang lain celaka, sedangkan itu sulit terjadi. Di akhirat dia kehilangan pahala amal baiknya, kata sebuah hadis.

Seorang ahli hikmah berkata kurang lebih: “Siapa yang hasud maka anak turunnya sulit menjadi orang berilmu”. Dalam pengamatan terbatas saya, perkataan beliau terbukti.

Seseorang bisa saja menitipkan anaknya dalam lembaga pendidikan terbaik, memberikan fasilitas penuh untuk itu, tapi si anak hasilnya biasa-biasa saja. Kalau pun ada ilmu yang didapat, maka biasanya ada seribu uzur untuk tidak mengamalkan atau mengajarkannya sehingga tidak tampak buahnya di masyarakat.

Di antara faktorny,a bisa jadi karena orangtuanya punya sifat hasud, terutama bila hasudnya pada orang berilmu. Jadi, bila ada dai iri hati pada Dai lain, ustaz iri pada ustadz lain, Kiai iri pada Kiai lain. Cendekiawan hasud pada cendekiawan lain, tokoh hasud pada tokoh lain, maka lihat saja anak keturunannya biasanya sulit sukses di bidang tersebut.

Sebaliknya, bila seseorang ikut bahagia atas kesuksesan orang lain dalam suatu bidang. Maka biasanya anak turunnya akan diberi kemudahan untuk sukses dalam bidang tersebut.

Abdul Wahab Ahmad

Ketua Prodi Hukum Pidana Islam UIN KHAS Penulis Buku dan Peneliti di Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur dan Pengurus Wilayah LBM Jawa Timur.

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *