Hari Hak Asasi Hewan: Ingatkan Cinta Nabi Pada Peliharaannya
HIDAYATUNA.COM – Hewan merupakan salah satu makhluk Allah SWT yang hidup di bumi serta berdampingan dengan manusia. Dengan begitu, hewan juga memiliki hak asasi yang perlu untuk dijaga.
Namun, apakah selama ini sikap kita dalam memperlakukan hewan sudah baik?
Masih ada orang yang dengan tega ketika melihat kucing akan masuk ke rumah, lalu mengusirnya dengan melemparkan batu. Ada juga orang yang memelihara hewan, tetapi tidak memberikan perawatan secara maksimal.
Lebih menyedihkannya lagi, tidak sedikit orang yang demi memperjuangkan keuntungannya. Mereka rela membakar hutan tanpa perduli bahwa ada banyak makhluk di dalamnya yang menggantungkan hidup dari hutan tersebut.
Hewan-hewan itu pun kehilangan habitatnya hingga mati terbakar. Tentu saja ini akan merusak ekosistem yang sebelumnya sudah seimbang.
Di Hari Hak Asasi Hewan Sedunia yang jatuh pada tanggal 15 Oktober, peringatan ini selain mengingatkan kita bahwa hewan juga memiliki hak asasi, juga mengingatkan bahwa Nabi Muhammad SAW juga sangat mencintai hewan peliharaannya.
Nabi Muhammad SAW memiliki hewan peliharaan berupa kucing yang diberi nama Mueza. Cinta beliau kepada Mueza sekaligus memberikan contoh yang baik kepada kita semua, bahwa kita juga harus memperlakukan hewan dengan sebaik mungkin.
Apa Saja Hak Asasi Hewan?
Ada beberapa hak asasi hewan yang penting sekali untuk kita ketahui. Hal ini akan menyadarkan kita agar tidak memperlakukan hewan secara semena-mena.
Pertama, hewan memiliki hak untuk bebas dari ketidaknyamanan, penganiayaan, dan penyalahgunaan. Jadi, kehidupan hewan di habitatnya janganlah diganggu dan menimbulkan rasa tidak nyaman pada diri mereka.
Apalagi hingga dianiaya serta disalahgunakan dengan banyak kasus yang kerap terjadi. Seperti ditembak dan kemudian bagian tubuhnya dikomersialkan.
Kedua, hewan memiliki hak untuk bebas dari rasa sakit atau dilukai. Sebagaimana yang tercantum di dalam Al-Quran surat An-Naml ayat 16 sampai 19.
Ayat tersebut mengisahkan tentang Nabi Sulaiman as dan para tentaranya yang berhenti sejenak untuk membiarkan agar segerombolan semut masuk ke sarang terlebih dahulu supaya tidak terinjak oleh pasukan Nabi Sulaiman as.
Ketiga, hewan memiliki hak untuk bebas dari rasa takut dan tertekan. Di mana hal ini bisa kita lihat dari peristiwa perburuan yang membuat hewan merasa terancam akan kedatangan para pemburu.
Karena para pemburu datang dengan membawa senjata tajam, baik berupa tombak maupun tembakan. Hal ini tentu saja membuat binatang ketakutan.
Keempat, hewan memiliki hak untuk bebas dari rasa lapar dan haus. Ketika kita memelihara binatang, maka kita juga harus bertanggungjawab dengan kelangsungan hidup hewan tersebut.
Jangan hanya dikurung di dalam kandang dan menjadi objek hiburan, sedangkan untuk asupan gizinya tidak diperhatikan dengan baik. Ini sama saja dengan menyiksa hewan.
Kelima, hewan memiliki hak untuk bebas mengekspresikan perilaku alaminya. Dalam hal ini, hewan harus disediakan ruang yang cukup, fasilitas yang sesuai, serta memiliki teman dari jenisnya yang sama.
Jika hal tersebut tidak dipenuhi, maka pada diri hewan akan muncul perilaku abnormal, misalnya seperti stereotype hingga gangguan fisik.
Dengan menjaga hak asasi hewan, bukan saja akan menciptakan kehidupan yang nyaman bagi hewan-hewan tersebut. Tetapi juga memberikan kebermanfaatan kepada kita.
Sebagaimana yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah bersabda:
Pada suatu saat ada seekor anjing yang berputar-putar di sekitar kolam. Anjing tersebut hampir mati kehausan. Tiba-tiba ada penjahat dari Bani Isra’il yang melihatnya. Lalu ia membuka tempat air yang dibawanya untuk diminumkan kepada anjing tersebut. Anjing pun meminumnya. Atas perbuatan itulah seorang Bani Isra’il mendapat ampunan dari Allah SWT. (Muttafaq Alaih).