Hampir Saja Guru Menjadi Rasul
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Suatu ketika Rasulullah saw keluar dari kamar menuju masjid. Di masjid ia melihat dua kelompok sahabat sedang kumpul-kumpul.
Kelompok pertama sedang membaca al-Quran dan berdoa. Sementara kelompok kedua sedang berdiskusi dan belajar-mengajar.
Melihat hal itu Nabi saw bersabda:
كُلٌّ عَلَى خَيْرٍ، هَؤُلاَءِ يَقْرَأُونَ الْقُرْآنَ وَيَدْعُونَ اللهَ فَإِنْ شَاءَ أَعْطَاهُمْ وَإِنْ شَاءَ مَنَعَهُمْ، وَهَؤُلاَءِ يَتَعَلَّمُونَ وَيُعَلِّمُونَ
Artinya:
“Semuanya baik. Yang ini membaca al-Quran dan berdoa kepada Allah. Jika Allah mau Allah memberi apa yang mereka minta, dan jika Dia mau Dia tidak memberi mereka. Sementara yang ini belajar dan mengajar.”
Kemudian beliau bersabda :
إِنَّمَا بُعِثْتُ مُعَلِّمًا
Artinya: “Sesungguhnya aku diutus untuk menjadi guru.”
Lalu beliau pun bergabung bersama mereka.
(hadits riwayat Ibnu Majah dalam kitab Sunan dari Abdullah bin Amr ra).
Dari makna inilah Pangeran Para Penyair , Ahmad Syauqi mendendangkan:
قُمْ لِلْمُعَلِّمِ وَفِهِ التَّبْجِيْلاَ كَادَ الْمُعَلِّمُ أَنْ يَكُوْنَ رَسُوْلاَ
Artinya: “Berdirilah untuk guru dan agungkanlah. Hampir saja seorang guru menjadi Rasul.”
Semoga Allah Swt membalas segala jasa dan perjuangan para guru dimanapun dan kapanpun, Amiin. []