Hal yang Jadi Pantangan Pesantren Tradisional dalam Mencari Ilmu

 Hal yang Jadi Pantangan Pesantren Tradisional dalam Mencari Ilmu

Mbah Bisri, Ulama Produktif Penulis Tafsir Al Ibris dan Terjemahan Alfiyah Berbahasa Jawa (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Pesantren tradisional di Indonesia memiliki corak khas bagi para santrinya dalam mencari ilmu. Hal itu yang menjadi pembeda dengan lembaga-lembaga pendidikan lain.

Di lingkup pesantren tradisional, terdapat pantangan paling mendasar yang harus dipegang teguh dan dengan penuh sungguh-sungguh oleh para santri yang belajar.

Kaitannya dengan hal itu sebagaimana dijelaskan oleh Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) PBNU, KH. Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil).

Menurut Gus Ulil pantangan tersebut bahkan telah menjadi ajaran paling mendasar di kalangan santri. Di mana dasar tersebut merupakan intisari dari Kitab Ta’lim al-Muta’allim.

Menantu dari Gus Mus itu, menjelaskan hal paling utama dalam mencari ilmu di kalangan santri pesantren tradisional adalah menjaga dan meluruskan niat.

Menurutnya, niat adalah kunci seorang santri dalam belajar. Dalam konteks ini, menuntut ilmu harus diniatkan mencari ridha Allah SWT serta demi cinta terhadap ilmu itu sendiri.

“Ajaran paling dasar di pesantren sesuai kitab Ta’lim al-Muta’allim: menuntut ilmu harus benar niatnya — mencari rida Tuhan dan demi cinta ilmu,” tulis Gus Ulil dalam unggahan di akun Twitter resminya @ulil dikutip Senin (13/2/2023).

Lebih lanjut, kata Gus Ulil dalam khasanah di pondok pesantren tradisional, mencari ilmu dengan niat untuk memperoleh gelar atau status dianggap sebagai hal yang terlarang.

“Menuntut ilmu demi gelar atau status sosial merupakan pamali dalam paham keilmuan pesantren tradisional,” sambungnya. []

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *